sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bahlil Luncurkan Produk Bibit Gula dan Bioetanol Anti Gagal di Merauke

Economics editor Muhammad Farhan
18/05/2024 09:43 WIB
Bahlil yang meninjau langsung lahan seluas dua juta hektar di Merauke itu, tengah mengupayakan produksi swasemba gula dan bioetanol di bumi Cenderawasih itu.
Bahlil Luncurkan Produk Bibit Gula dan Bioetanol Anti Gagal di Merauke (FOTO:MNC Media)
Bahlil Luncurkan Produk Bibit Gula dan Bioetanol Anti Gagal di Merauke (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengeluarkan produk bibit baru tanaman penghasil gula dan bioetanol, tebu, yang ditaksir anti gagal di Merauke, Papua Selatan.

Bahlil yang meninjau langsung lahan seluas dua juta hektar di Merauke itu, tengah mengupayakan produksi swasemba gula dan bioetanol di bumi Cenderawasih tersebut. 

Bahlil yang memantau langsung dua juta hektar lahan via udara, mengatakan kegagalan program Merauke Integrated Food and Energi Estate (MIFEE) disana lantaran varietas bibit tanaman tebu sebelumnya tidak cocok. Ia mengatakan biang kerok penyebab kegagalan tersebut, kini sudah ditangani dengan menyesuaikan kecocokan antara bibit tanaman dengan lahan di Merauke. 

"Program MIFEE di Merauke ini sudah beberapa kali gagal kan, ternyata salah satu masalah mendasar adalah pada bibit. Bukan hanya soal arealnya atau lahannya, ternyata soal bibit apa yang cocok (dengan tanah disini)," ungkap Bahlil dikutip via keterangan persnya, Sabtu (18/5/2024). 

Kunjungan Bahlil yang dilaksanakan pada Jumat pagi kemarin (17/5/2024), memastikan bibit varietas unggul Tebu yang sudah disesuaikan itu, ditanam secara seksama. Dia pun tak segan memuji perusahaan konsesi pemilik lahan, yang meneliti varietas bibit Tebu yang telah disesuaikan dengan kontur tanah Merauke. 

*Makanya kita lihat kan ini penelitian dan pengembangannya luar biasa sekali. Saya baru lihat, kok mereka kerjanya teliti banget. Apalagi mereka secara serius membangun pusat penelitian untuk bibit unggul ini," terang Bahlil. 

Bahli mengatakan, saat dirinya mengunjungi pusat penelitian dan pengembangan bibit milik perusahaan konsesi lahan tersebut, dirinya terkagum-kagum dengan keseriusan laboratoriumnya. 

"Kita mau masuk saja ke lab dan pembibitanya harus buka sepatu, bersihkan tangan dan pakai sanitizer," ucap Bahlil.

Bahlil juga menegaskan, kedatangannya ke Merauke ini juga guna memastikan program MIFEE kali ini, tidak lagi menemui kegagalan seperti sebelumnya. 

"Saya tidak ingin yang ini kemudian mengalami nasib yang sama," tandas Bahlil singkat. 

Dalam lawatannya ke Merauke, Bahlil ditemani sejumlah pejabat dari Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kemudian sejumlah pejabat Direktorat Jenderal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Pertanian. Sejumlah tokoh masyarakat setempat dibarengi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), ikut menyambut Bahlil semenjak ketibaannya di Bandara Mopah Merauke, Papua Selatan. 

Sekadar informasi, pada 19 April 2024, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Menteri Bahlil ditunjuk sebagai Ketua Satgas.

Pembentukan Satgas tersebut bertujuan untuk melakukan percepatan pelaksanaan kegiatan investasi perkebunan terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik biomassa di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.


(SAN

Advertisement
Advertisement