ECONOMICS

Program Electrifying Agriculture Diklaim Jadi Solusi Transisi Energi Berkeadilan

Taufan Sukma/IDX Channel 30/01/2024 06:53 WIB

penggunaan listrik pada sektor pertanian juga akan berdampak positif terhadap kinerja perekonomian.

Program Electrifying Agriculture Diklaim Jadi Solusi Transisi Energi Berkeadilan (foto: MNC Media)

 
IDXChannel - Langkah PT Perusahaan Listrik Negara (PKN) dalam menjalankan program Electrifying Agriculture (EA) diapresiasi sebagai wujud inovasi nyata dalam mewujudkan transisi energi yang berkeadilan di Indonesia.

Tidak hanya mengedepankan pendekatan lingkungan, pelaksanaan program EA juga dinilai membawa dampak positif terhadap kinerja perekonomian secara keseluruhan.

"Kita apresiasi inovasi ini karena telah memberikan multiplier effect yang sangat nyata sekaligus berkeadilan. Operasional petani yang tadinya hanya bergantung pada Bahan Bakar Minyak (BBM) atau solar, kini punya opsi lain, yaitu listrik," ujar Ekonom Konstitusi, Defiyan Cori, dalam keterangan resminya, Senin (29/1/2024).

Menurut Defiyan, secara bertahap energi listrik akan dihasilkan oleh pembangkit yang bersumber dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT), sehingga diyakini bakal lebih ramah lingkungan ketimbang BBM yang bersumber dari energi fosil.
 
"Dari sini kita menyadari, bahkan petani pun bisa berkontribusi langsung dalam mewujudkan transisi energi melalui program ini. Dengan hanya beralih dari menggunakan BBM menjadi menggunakan listrik," tutur Defiyan.

Defiyan menjelaskan, penggunaan listrik pada sektor pertanian juga akan berdampak positif terhadap kinerja perekonomian.

"Secara mikro, operasional petani akan jadi lebih hemat karena biaya listrik jelas lebih murah dari BBM. Secara makro, produktivitas pertanian bakal meningkat karena ketersediaan listrik lebih mudah diakses dan pasokannya sangat memadai," ungkap Defiyan.

Tak ayal, inovasi inipun mendapat sambutan baik oleh masyarakat dan jumlahnya terus meningkat tiap tahunnya.

Defiyan merinci, hingga akhir 2023, Program EA telah digeluti oleh lebih dari 240.000 masyarakat yang tersebar di seluruh tanah air. Angka tersebut bahkan meningkat sekitar 25 persen jika dibandingkan 2022, yakni sekitar 193.000-an masyarakat. 

Defiyan menambahkan, produktivitas masyarakat yang menggeluti EA juga tercermin melalui peningkatan penggunaan listriknya.

"Pada akhir 2023, penggunaan listrik khusus untuk EA mencapai lebih dari 5 TerraWatt hour (TWh), atau meningkat sekitar sembilan persen dibandingkan dengan akhir periode 2022 yang sebesar 4,66 TWh," tegas Defiyan. (TSA)

SHARE