Prokes Ketat & Deteksi Dini, Kunci Antisipasi Gelombang 3 Covid 19
Untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 yaitu dengan peningkatan protokol kesehatan (Prokes) dan deteksi dini.Â
IDXChannel - Kasus Covid-19 di tanah air kian menunjukkan angka penurunan dari hari ke hari. Meski demikian, perkembangan Covid-19 di dunia semakin hari terus berkembang dimana adanya mutasi yang tengah mengancam keselamatan dunia.
Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan setidaknya ada dua hal untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 yaitu dengan peningkatan protokol kesehatan (Prokes) dan deteksi dini.
"Untuk mencegah kita tertular adalah satu-satunya dengan Prokes dan deteksi dini karena 2 kunci itulah yang kemudian kalau kita cepat prokes dapat menghalangi virus itu masuk ke tubuh kita. Walaupun nanti kita bisa sakit tapi bisa saja sakitnya ringan karena kita sudah punya vaksin yang melawan di dalam tubuh,'ucap Siti dalam Diskusi Interaktif Waspada Gelombang ke-3 Covid-19 yang disiarkan melalui TVNU, Kamis,(23/09/2021).
Lalu yang kedua adalah deteksi dini dimana jika cepat dilakukan deteksi gejala-gejala Covid-19 secara dini maka akan cepat pula penanganannya. Ia mencontohkan ketika seseorang merasa terindikasi gejala-gejala Covid-19 sejak dini dan segera melakukan penanganan maka akan menimalisir risiko penyakit berat karena Covid-19 baik yang sudah maupun belum tervaksin.
"Maka mengapa kemudian deteksi dini menjadi hal penting untuk mencegah kita jatuh ke dalam kondisi yang berat untuk diri kita. Tapi kalau untuk orang lain di sekitar kita adalah kita tidak jadi sumber penularan," jelasnya.
Deteksi dini juga dilakukan pemerintah dengan pengunaan aplikasi PeduliLindungi dimana
dapat melokalisir orang-orang yang terkonfirmasi Covid-19 agar tidak menyebarkan kepada orang-orang sehat.
"Makanya aplikasi PeduliLindungi merupakan upaya kita selain mencoba untuk meningkatkan perubahan perilaku terutama untuk Prokes tetapi juga kita bisa melihat orang-orang yang seharusnya tidak berada di tempat-tempat publik dan beresiko menularkan kepada orang lain. Ini bisa dicegah dengan kita mendeteksi mereka, sebagai masyarakat atau warga yang tentunya tidak boleh berada dalam tempat publik," jelasnya.
Selain dua kunci diatas, penerapan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing dan treatment) tetap terus dilakukan pemerintah dalam rangka menurunkan angka kasus Covid-19 di Indonesia.
"3 M dan 3T menjadi penting karena kasus kalau sudah reda harus justru dicari supaya dia cepat dipisahkan dari orang yang sehat dan mengejar vaksinasi vaksinasi pada saat laju sedang turun ini merupakan hal yang harus kita lakukan," jelasnya.
Ia pun meminta kepada masyarakat jangan lengah saat kasus Covid-19 turun karena hal tersebut hanyalah kebebasan semu. Sehingga Prokes dan percepatan vaksinasi tetap harus dilakukan.
"Kita tidak boleh lengah, kalau kemudian kasus turun masyarakat jangan tenang kebablasan rasanyaerdeka gitu dari Covid-19 padahal kemerdekaan yang semu akibatnya mobilitas masih meningkat parahnya diikuti dengan prokes yang lengah. Seharusnya mobilitas meningkat prosesnya diperkuat itu balancingnya itu yang harus kita jaga sembari mengejar vaksinasi,"pesannya. (NDA)