ECONOMICS

Puncak Gelombang Omicron Diprediksi Februari-Maret, Pertama Kali Terjadi di Jabodetabek

Binti Mufarida 17/01/2022 14:56 WIB

Puncak gelombang kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Puncak gelombang kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Puncak gelombang kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022. Hal ini berkaca dari mayoritas kenaikan kasus Omicron di dunia terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat dan singkat, berkisar antara 35 hingga 65 hari.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi gelombang varian Omicron akan terjadi pertama kali di wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek (Jabodetabek).

“Mengingat dari hasil identifikasi Kemenkes, mayoritas transmisi lokal varian Omicron terjadi di DKI Jakarta, dan diperkirakan dalam waktu dekat juga akan meluas ke wilayah Bodetabek. Mengingat secara geografis daerah-daerah tersebut berdekatan dan mobilitas masyarakatnya sangat tinggi,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Widyawati dikutip dari laman resmi Kemenkes, Senin (17/1/2022).

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa 90% transmisi lokal Omicron terjadi di DKI Jakarta. “Kami juga sampaikan bahwa lebih dari 90% transmisi lokal terjadi di DKI Jakarta, jadi kita harus siapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi varian Omicron, dan kita harus sudah memastikan bisa menangani dengan baik,” katanya.

Merespons hal ini, Menkes pun mendorong agar daerah meningkatkan kegiatan surveilans sehingga penemuan kasus bisa dilakukan sedini mungkin untuk kemudian diisolasi supaya tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat. Pada pelaksanaannya, Kemenkes akan dibantu oleh TNI dan Polri.

Selain itu, protokol kesehatan 5M seperti menggunakan masker, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, serta aktif menggunakan aplikasi Pedulilindungi harus ditegakkan sebagai bagian penting pengendalian COVID-19.

Menkes menyebutkan vaksinasi booster juga akan menjadi fokus pemerintah. Menurutnya cakupan vaksinasi booster di wilayah Jabodetabek akan dikebut untuk meningkatkan dan mempertahankan kekebalan tubuh dari ancaman penularan varian Omicron.

“Selain prokes dan surveilans, juga dipastikan semua rakyat DKI Jakarta dan Bodetabek akan dipercepat vaksinasi boosternya agar mereka siap kalau gelombang Omicron nanti naik secara cepat dan tinggi,” ujarnya. (TIA)

SHARE