Puncak Kasus Omicron Terjadi di Febuari-Maret 2022, Wamenkes: Tergantung Prokes Masyarakat
Peningkatan terjadi tergantung bagaimana kepatuhan masyarakat dalam protokol kesehatan.
IDXChannel - Pemerintah memprediksi, puncak kasus Covid-19 varian omicron terjadi pada awal Febuari hingga Maret 2022.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan peningkatan terjadi tergantung bagaimana kepatuhan masyarakat dalam protokol kesehatan.
Kasus Covid-19 yang sudah terjadi kurang lebih 2 tahun. Menurut Dante perlu belajar dari pengalaman itu dan dari berbagai negara yang juga terdampak Covid-19, terlebih saat ini sedang ganasnya varian baru Omicron.
"Kita masih pelajari melihat dari berbagai pengalaman macam negara. Negara Kita mungkin akan lebih sedikit tinggi dibandingkan saat puncak delta kemarin," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/2/2022)
Denta juga menerangkan sekitar 57 ribu kasus Covid-19 varian delta pada puncaknya. Sedangkan saat ini untuk varian omicron yang mengganas sekitar 100-150 lebih kasus perharinya.
"Kalau kemarin sampai 57 ribu kasus perhari, mungkin ini sekarang sekitar 100-150 lebih kasus perhari," jelasnya
Sehubungan dengan puncak kasus Covid-19 varian omicron, Dante berpesan agar masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan yang seharusnya belajar dari pengalaman sebelumnya. Dia juga berharap agar tahun tidak mengalami kelonjakan seperti varian delta lalu.
"Tapi itu tergantung dari protokol kesehatan masyarakat, dimana sudah ada pengalaman dua tahun. Mudah-mudahan, kita harapkan kasusnya tidak setinggi itu," sambung Denta
Sekadar informasi bahwa puncak Covid-19 yang mencapai 57 ribu, juga pernah disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Dia mengatakan tidak perlu kaget bila saat ini bisa 2-3 kali lipat di atas puncak delta.
“Jadi kalau puncak kita dulu pernah 57.000 per hari, kita mesti siap-siap dan hati-hati dan waspada, tidak perlu kaget, kalau melihat di negara-negara lain itu bisa 2 kali sampai 3 kali di atas puncak Delta,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin saat Konferensi Pers secara virtual, Senin (31/1/2022).
(SANDY)