Pungutan Ekspor Sawit 2023 Diproyeksi Capai Rp30 Triliun
Diproyeksikan juga pertumbuhan produksi pada 2023 mengalami kenaikan yang akan berkontribusi sebanyak 32% terhadap minyak nabati dan lemak global.
IDXChannel - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memproyeksikan penerimaan pungutan ekspor sawit pada 2023 mencapai Rp30 triliun.
Kemudian, diproyeksikan juga pertumbuhan produksi pada 2023 mengalami kenaikan yang akan berkontribusi sebanyak 32% terhadap minyak nabati dan lemak global.
"Pada tahun depan, proyeksi penerimaan pungutan ekspor sawit itu kurang lebih sebesar Rp30 triliun," ujar Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman dalam konferensi pers Kinerja Sektor Sawit di Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Meskipun penerimaan pungutan ekspor tahun depan terbilang besar, hal tersebut sebanding dengan pengeluaran BPDPKS.
Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan industri sawit. Eddy menuturkan pada 2023 BPDPKS kemungkinan mengalami defisit jika hanya mengandalkan dari pungutan ekspor saja.
"Pengeluarannya relatif cukup banyak, meskipun sudah dibantu dengan adanya biodiesel, jadi kemungkinan di 2023 akan defisit. Kalau seandainya kita hanya mengandalkan dari pungutan ekspor dengan pengeluaran untuk membiayai program-program," terangnya.
Kendati demikian, dengan diprediksi adanya defisit pada tahun depan, Eddy tetap optimistis industri sawit tetap tumbuh dengan baik. Pasalnya, pada 2022 BPDPKS memiliki saldo kas kurang lebih Rp20 triliun. (NIA)