ECONOMICS

Punya Lahan di IKN Cuma Boleh Dibangun 25 Persen, Sisanya Wajib Tanam Pohon 

Iqbal Dwi Purnama 13/01/2023 12:40 WIB

Pemerintah menerapkan aturan main untuk investor di IKN, di mana lahan yang dibangun hanya boleh 25 persen dan sisanya penghijauan.

Punya Lahan di IKN Cuma Boleh Dibangun 25 Persen, Sisanya Wajib Tanam Pohon. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Pemerintah berkomitmen dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak membabat hutan. Bahkan melalui pembangunan tersebut diklaim akan menghidupkan hutan Kalimantan kembali.

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis H Sumadilaga mengatakan, saat ini di wilayah pembangunan IKN seluas 256 ribu hektare kondisi hutannya 40%. Melalui pembangunan tersebut, akan ditingkatkan menjadi 75%.

"Dari 75% ini kita identifikasi, 65% landscape, dan 10% adalah hijau untuk pertanian," ujar Danis saat kunjungan ke IKN melalui akun Instagram resmi Kementerian PUPR, Jumat (13/1/2023).

Danis menjelaskan, salah satu cara untuk tercapainya rencana induk pembangunan IKN tersebut, penggunaan lahan untuk pembangunan bakal dibatasi. Bahkan satu bidang lahan hanya boleh dibangun 25%, dan sisanya penghijauan.

"Kalau misalnya punya kotak (lahan) segini, yang boleh dibangun hanya 25% dan 75% penghijauan. Berbagai bentuk fasilitas," sambung Danis.

Mengembalikan hutan dari saat ini 40% ke 75% menjadi komitmen pemerintah dalam melaksanakan pembangunan IKN yang mayoritas akan didanai oleh invetsor nantinya. 

"Sekarang itu lahan yang ada 40% hijau, bagaimana kita naikan ke 75%, ini harus clear sekali, dari 40% ke 75% itu bukan deforestasi, tapi reforestasi, menghutankan kembali," lanjutnya.

Mengutip buku panduan investasi yang diterbitkan oleh Badan Otorita IKN, kebutuhan pembiayaan lewat Invetasi mencapai Rp466 triliun. Sedangkan APBN hanya menanggung 20% dari total pembiayaan pembangunan untuk infrastruktur dasar.

Teranyar, Badan Otorita hingga saat ini telah mengantongi 71 LOI (Letter of Intent) atau pengajuan minat investasi, baik dalam negeri maupun pengusaha dari luar negeri. Ada 11 perushaan asal Malaysia yang menyampaikan minat belum lama ini setelah bertemu Presiden Joko Widodo.

Sebelas perusahaan tersebut adalah Aliance MEP, Berjaya, Boustead Properties, Carsome, HCM Engineering, i2 Energy, Olympic Cable, Pharmaniaga, Reneuco, Success Electronics & Transformer Manufacturer dan Tenaga Nasional.

Sebelas investor dari Malaysia tersebut berminat menanamkan modalnya di berbagai sektor, antara lain pengelolaan sampah (waste managemen), infrastruktur telekomunikasi, properti, jalan raya, layanan kesehatan dan farmasi, energi terbarukan, hingga ke platform e-commerce.

Sebelumnya, Wakil Kepala Otorira IKN juga mengabarkan bahwa ada 3 invetsor asal Korea dan 2 dari Indonesia dengan total Investasi Rp41 triliun. Mereka adalah Summarecon, konsorsium lokal Risjadson Group Nusantara, dan Land and Housing dari Korea.

Mereka akan melakukan investasi pada pembangunan tahap awal, yang menjadi adalah perumahan untuk para ASN, akses air minum, kelistrikan, telekomunikasi, pengelolahan limbah dan transportasi.

(FAY)

SHARE