Ratusan Kontainer Limbah Impor Mangkrak, Pengelola TPS: Kami Rugi Rp100 Miliar Lebih
Pengelola TPS menyebutkan dampak kerugian hingga lebih dari Rp100 Miliar akibat adanya penumpukan kontainer limbah impor yang mangkrak setahun.
IDXChnannel- Presdir Agung Logistics, Ryano Panjaitan, menyayangkan pihaknya tidak dilibatkan dalam Rapat Satgas Impor Limbah non B3 yang diselenggarakan di Jakarta pada awal Juni ini. Padahal pihaknya merasakan dampak kerugian hingga lebih dari Rp100 Miliar akibat adanya penumpukan kontainer limbah impor yang mangkrak setahun.
Sebagai salah satu pelaku usaha TPS di Pelabuhan Tanjung Priok, menyebutkan, dalam rapat tersebut menghasilkan enam usulan keputusan untuk menyelesaikan masalah kontainer impor limbah di pelabuhan Tanjung Priok, yakni dimana PT NHI sebagai pihak importir.
Pihaknya sangat menghargai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Satgas Impor Limbah B3 untuk menyelesaikan masalah kontainer limbah B3 PT. NHI di Pelabuhan Tanjung Priok. Namun disayangkan para pengusaha TPS yang paling terdampak tidak diikutsertakan dalam rapat bersama.
“Sangat disayangkan kami para pengusaha TPS atau gudang lini 2 adalah pihak yang paling terdampak akibat berlarut-larut nya penyelesaian kontainer limbah PT.HNI, kok tidak di undang dalam rapat Satgas Impor Limbah B3 tersebut," ucap Ryano di Jakarta, Selasa (22/6/2021).
Dia menegaskan, berlarutnya penyelesaian masalah kontainer limbah impor B3 yang sudah menghabiskan waktu satu tahun lebih menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi para pengusaha TPS atau gudang lini 2 di pelabuhan Priok.
Ryano mengungkapkan, kalau diakumulasikan kurang lebih total potensi kerugian dari semua pihak TPS atau gudang lini 2 bisa mencapai lebih dari Rp 100 miliar hingga sekarang ini, dan itu pun belum memperhitungkan opportunity cost.
"Kami harapkan agar Satgas dapat lebih cepat mencegah dan menindak importir yang melakukan kegiatan importasi bahan yang mengandung limbah B3 yang dapat membahayakan lingkungan hidup dan pencemaran di kawasan pelabuhan Priok itu," ungkap Ryano. (TIA)