ECONOMICS

Realisasi Investasi Sektor ESDM Naik 11 Persen, Tembus USD30,3 Miliar

Atikah Umiyani/MPI 15/01/2024 15:13 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi di sektor ESDM mencapai USD30,3 miliar pada 2023.

Realisasi Investasi Sektor ESDM Naik 11 Persen, Tembus USD30,3 Miliar. (Foto Atikah Umiyani/MPI)

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi di sektor ESDM mencapai USD30,3 miliar pada 2023. Capaian ini naik 11 persen dibandingkan 2022 yang tercatat USD27,0 miliar.

"Sebagaimana yang terpampang di sini bahwa investasi di sektor ESDM capaiannya sebesr USD30,3 miliar," jelas Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (14/1/2024).

Arifin mengungkapkan, sektor migas masih mendominasi investasi yakni sebesar USD15,6 miliar. Selanjutnya disusul sektor mineral dan batu bara (minerba) dengan kontribusi USD74,6 miliar. Kemudian EBTKE dan listrik dengan kontribusi masing-masing sebesar USD1,5 miliar dan USD5,8 miliar.

Dikatakan Arifin, tren positif ini sejatinya pernah terjadi pada 2018-2019 lalu. Kemudian, sempat terdampak pandemi Covid-19 pada 2020. Selanjutnya, mulai meningkat lagi di 2021-2022 dengan puncak peningkatan terjadi di 2023.

"Jadi kalau kita lihat tren ini kita sebetulnya memiliki tren yang cukup baik. Sebetulnya di 2018, 2019 kemudian di 2020 kita dengan adanya Covid-19 dan mulai recovery 2021, 2022 dan kemudian lonjakan tinggi ini di 2023 realisasinya adalah USD30,3 miliar, naik 11 persen dari 2022," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Arifin juga menyampaikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor ESDM pada 2023 mencapai Rp300,3 triliun atau 116 persen dari target Rp259,2 triliun.

"Sektor PNBP itu kita lihat bahwa di sektor PNBP ini juga capaiannya melebihi target yang kita targetkan kita tembus angka Rp300 triliun," sambungnya.

Dari jumlah PNBP tersebut, Arifin menyebutkan, sektor minyak dan gas memberikan kontribusi Rp117 triliun.

"Sedangkan sektor-sektor lainnya memberi kontribusi yang besar dan minerba yang selama dua tahun ini disebabkan oleh demand yang meningkat di pasar global dan juga terkereknya harga-harga komoditas mineral," jelas Arifin. 

(YNA)

SHARE