Relaksasi PPnBM DTP Geliatkan Utilisasi Industri Otomotif
Menperin menambahkan pemberian PPNBM DTP juga berdampak pada industri alat angkut, yang mengalami kenaikan hampir 50% jika dibandingkan tahun lalu.
IDXChannel - Pemberian kebijakan PPNBM ditanggung Pemerintah telah terbukti cukup membantu industri otomotif bangkit dari pandemi 19.
Tidak hanya itu pemberlakuan PPNBM DTP juga telah berhasil meningkatkan kepercayaan pelaku industri. Hal tersebut ditandai salah satu dengan penyelenggaraan GAIKINDO Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2021 ini.
"Kami percaya Puchasing Manager' Index manufaktur Indonesia yang mencapai titik 57, 2 point, ini menjadi rekor tertinggi yang dicatat oleh Indonesia merupakan kontribusi dari sektor otomotif," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya pada GIAC (GAIKINDO Internasional Automotif Conference), Selasa (16/11/2021).
Menperin AGK menambahkan sektor industri masih menunjukkan dan menjadi kontributor terbesar dalam PDB Nasional dimana pada triwulan 3 2021 menyumbang 19,15%, dengan laju pertumbuhan di triwulan tersebut sebesar 3,68% secara yoy, dan laju pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,51%.
"Sampai saat ini peserta program PPNBM DTP telah memberdayakan 319 perusahaan industri komponen tier 1, hal ini tentunya mendorong peningkatan kinerja industri komponen tier 2 dan tier 3, yang sebagian besar masuk kategori Industri kecil dan menengah," lanjut Agus.
Menurutnya PPNBM ini akan berdampak positif tidak hanya dari segi industri otomotif, namun juga berdampak pada pemulihan ekonomi nasional, yang mana industri otomotif menarik banyak industri - industri komponen pembuatan suku cadang.
"Ini akan memberikan multiplier effect yang sangat luas bagi industri lainnya sehingga pada akhirnya akan mampu menyasar perekonomian nasional," kata Menperin.
Menperin menambahkan pemberian PPNBM DTP juga berdampak pada industri alat angkut, yang mengalami kenaikan hampir 50% jika dibandingkan tahun lalu.
"Pada triwulan III menunjukan angka yang sangat memuaskan, yaitu 27,84%, pertumbuhan 2 digit ini dicetak oleh industri alat angkut selama 2 triwulan berturut-turut," pungkas menperin.
(SANDY)