RI dan Negara G20 Bersatu Pulihkan Ekonomi Dunia
Negara-negara yang tergabung dalam G20, termasuk Indonesia melakukan pertemuan secara virtual.
IDXChannel - Negara-negara yang tergabung dalam G20, termasuk Indonesia melakukan pertemuan secara virtual. Fokus utama yang dibahas yakni pemulihan ekonomi dunia di tengah pandemi virus Covid-19.
Dalam pertemuan tersebut Italia bertindak selaku tuan rumah, Indonesia diwakili Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Posisi Indonesia sebagai troika kepemimpinan G20 karena akan menjadi tuan rumah pertemuan G20 pada tahun 2022.
“Pembahasan Economics outlook dan resiko 2021. Dukungan fiskal dan moneter untuk pemulihan harus tetap dilanjutkan. Vaksin covid-19 harus merata ke semua negara. Perubahan iklim harus ditangani dan masuk dalam rancangan pemulihan ekonomi,” ungkap Sri Mulyani, Sabtu (27/2/2021).
Sri Mulyani menambahkan, dalam pertemuan tersebut, negara G20 juga membahas rencana global digital taxion dan dukungan sumber daya bagi negara miskin serta pembahasan stabilitas sektor keuangan dan inklusi keuangan.
“Masih banyak tantangan bagi pemulihan ekonomi dunia, namun dengan kerjasama erat semua negara dan peran lembaga multilateral, tantangan dunia Insyallah akan dapat diatasi,” tutup Sri Mulyani.
G-20 atau Kelompok 20 ekonomi utama adalah kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa.
Secara resmi G-20 dinamakan The Group of Twenty (G-20) Finance Ministers and Central Bank Governors atau Kelompok Duapuluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.
Kelompok ini dibentuk tahun 1999 sebagai forum yang secara sistematis menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia.
Sebagai forum ekonomi, G-20 lebih banyak menjadi ajang konsultasi dan kerja sama hal-hal yang berkaitan dengan sistem moneter internasional.
Terdapat pertemuan yang teratur untuk mengkaji, meninjau, dan mendorong diskusi di antara negara industri maju dan sedang berkembang terkemuka mengenai kebijakan-kebijakan yang mengarah pada stabilitas keuangan internasional dan mencari upaya-upaya pemecahan masalah yang tidak dapat diatasi oleh satu negara tertentu saja. (RAMA)