RI dan Selandia Baru Kejar Target Perdagangan Bilateral USD2,8 Miliar di 2024
Retno meminta kepada Menlu Selandia Baru untuk membuka akses pasar bagi produk Indonesia.
IDXChannel - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta di Jakarta.
“Suatu kehormatan bagi saya pada hari ini menerima kunjungan teman baik saya, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta. Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Menlu Mahuta ke luar negeri sebagai Menteri Luar Negeri,” kata Retno dalam Pernyataan Pers Pertemuan Bilateral RI-Selandia Baru (15/11/2021).
Pada kesempatan tersebut, Retno memaparkan pencapaian perdagangan bilateral kedua negara pada September lalu. “Bulan September lalu tren perdagangan bilateral naik 37% year on year dan mencapai USD1,25 miliar,” ujarnya.
Selain itu Menlu Retno berkata kedua negara masih berupaya untuk meningkatkan target perdagangan bilateral pada 2024. “Kerja keras masih diperlukan untuk mencapai target USD2,8 miliar di tahun 2024,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut kedua negara membahas berbagai isu salah satunya adalah pemulihan ekonomi. Retno mengatakan fokus kerja sama pemulihan ekonomi Indonesia dan Selandia Baru diarahkan pada akses perdagangan dan investasi.
“Kerjasama percepatan pemulihan ekonomi, tentunya perdagangan dan investasi selalu menjadi kunci dalam ekonomi dan saya sampaikan pentingnya perdagangan bilateral yang lebih seimbang,” kata Retno.
Retno meminta kepada Menlu Selandia Baru untuk membuka akses pasar bagi produk Indonesia.
“Saya meminta kepada Selandia Baru untuk dapat membuka akses pasar bagi produk buah tropis Indonesia dan penguatan investasi dan program peningkatan kapasitas di bidang pertanian peternakan di Indonesia,” ujarnya.
Dalam kerangka upaya pemulihan ekonomi tersebut, perjanjian kerjasama antara Indonesia dan Selandia Baru dapat mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi. “Dan saya berharap kerjasama perdagangan seperti ASEAN Australia New Zealand agreement dapat dimanfaatkan untuk mendorong perdagangan dan investasi,” ucapnya.
(SANDY)