RI Ekspor Hidrogen ke Singapura di 2027, Lewat Pipa Bawah Laut
ESDM buka suara soal rencana PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) yang berencana melakukan ekspor hidrogen ke Singapura.
IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara soal rencana PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) yang berencana melakukan ekspor hidrogen ke Singapura.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menekankan bahwa ekspor akan dilakukan ketika hidrogen dalam Negeri dalam kondisi berlebih.
"Kita dua-duanya, kita pakai di dalam negeri juga. Kita juga kalau berlebih (hidrogen) atau kalau di dalam negeri belum diperlukan, ya kita ekspor," ujarnya ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Dadan pun menuturkan bahwa hidrogen yang dimaksud oleh PLN atau pun yang disampaikan oleh pemerintah merupakan hidrogen yang awalnya dibuat dari energi terbarukan. Ia pun menyampaikan bahwa hidrogen itu sejatinya bukanlah energi.
"Teman-teman harus paham bahwa hidrogen itu bukan energi, hidrogen itu adalah pembawa energi. Kalau panas bumi itu ada energi nya tuh. Energi nya itu harus ada dulu nih dari yang lain baru jadi hidrogen," terangnya.
Sementara itu, terkait penemuan indikasi hidrogen di Morowali, Dadan mengaku bahwa pihaknya masih perlu memastikan lebih dahulu sebab prosesnya saat ini masih berada di tangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk dilakukan pengecekan.
"Tapi itu kan sudah cukup lama ya katanya disitu muncul, malah bisa dibakar. Nanti dia kan bisa dalam bentuk hidrogen atau dalam bentuk yang lain," jelasnya.
Lebih lanjut, Dadan mengungkapkan, ekspor hidrogen tersebut tidak akan dilakukan sekaligus melainkan secara bertahap. Dirinya pun berharap, dengan adanya kerja sama antara Indonesia dengan Singapura ini akan bisa membangun rantai pasokan hidrogen di wilayah ASEAN.
"Kita ini yang sekarang dilihat, ada dua, pertama untuk industri dan yang kedua untuk transportasi. Belum liat si kalau untuk rumah tangga. Kalau industri itu arahnya yang menggunakan sumbernya itu dalam bentuk panas, kalau dia menggunakan listrik ga usah buat hidrogen di industri, listriknya saja yang hijau," pungkasnya.
(SLF)