RI Jajaki Peningkatan Ekspor Kakap Merah ke AS, Begini Potensinya
Indonesia menjajaki peluang ekspor produk makanan laut ke pasar Amerika Serikat (AS), khususnya kakap merah.
IDXChannel - Indonesia menjajaki peluang peningkatan ekspor produk makanan laut ke pasar Amerika Serikat (AS), khususnya kakap merah.
Penjajakan ini dilakukan oleh Kedutaan Besar RI di AS melalui Atase Perdagangan (Atdag) Washington DC dengan bertemu importir produk makanan laut Charoen Pokphand Foods (CPF) di Columbia, Maryland, AS.
“Indonesia memiliki produk hasil laut yang melimpah, salah satunya ikan kakap merah. Kami harap peluang Indonesia menjadi pemasok utama kakap merah di pasar AS dapat meningkat,” ujar Atdag Washington DC, Ranitya Kusumadewi dalam keterangan resminya, Jumat (21/2/2025).
Ranitya menuturkan, tren permintaan pasar AS untuk produk-produk makanan laut sedang meningkat. Untuk itu, importir seperti CPF sedang memperkuat diversifikasi produk, terutama kakap merah.
CPF juga sedang mendiversifikasi produk lainnya, seperti tuna, cumi-cumi, dan tilapia.
“Permintaan CPF untuk kakap merah di AS tercatat sekitar 20 kontainer per bulan dengan tren yang terus meningkat. Potensi transaksi tahap awal untuk komoditas ini mencapai USD 2,5 juta per tahun," tutur Ranitya.
Sebagai langkah awal, katanya, Indonesia akan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk menjaring pemasok potensial yang akan disampaikan kepada CPF.
Permintaan Kakap Merah di AS Meningkat
Sementara itu, Perwakilan CPF menuturkan, Indonesia memiliki peluang besar sebagai pemasok ikan kakap merah ke AS. Ikan jenis ini hanya tersedia di perairan tropis, seperti Brazil dan Indonesia.
Saat ini, pasokan kakap merah untuk AS sebagian besar berasal dari Brazil, namun sifatnya musiman. Oleh karena itu, CPF memerlukan pasokan yang lebih stabil dari Indonesia.
Menurut CPF, kakap merah Indonesia memiliki rasa dan kualitas yang lebih premium.
CPF juga mengaku siap membuka diri dalam membangun kemitraan dengan sejumlah pemasok kakap merah dan mitra dalam memasarkan kakap merah Indonesia secara lebih masif ke AS.
Pasalnya, permintaan kakap merah di pasar AS terus meningkat, terutama untuk bisnis restoran. Kakap merah juga memiliki kekhasan dari segi rasa yang lembut dan manis, serta mampu menyerap bumbu dengan baik.
CPF antusias untuk terhubung dengan pemasok tuna, kerapu, nila, dan cumi-cumi dari Indonesia. Pada pertemuan, perwakilan Indonesia di AS sepakat untuk menghubungkan CPF dengan peserta dari Indonesia saat ajang Seafood Expo North America (SENA) pada 16—18 Maret 2025 di Boston, Massachusetts.
“Kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pendampingan selama pelaksanaan SENA 2025. Kami juga menyampaikan agenda Indonesia Tuna Consortium yang akan menggelar kegiatan tambahan saat Pameran SENA 2025. Informasi ini dapat dimanfaatkan untuk terhubung dengan calon pemasok Indonesia,” ujar Ranitya.
Sebagai informasi, AS merupakan importir produk perikanan terbesar dunia, dengan nilai mencapai USD21 miliar atau mencakup 15 persen dari total impor dunia pada 2024.
Sementara Indonesia menempati peringkat ke-7 sebagai negara asal impor bagi AS dengan pangsa sebesar 5,5 persen atau senilai USD1,15 miliar.
Negara utama asal impor produk perikanan AS, di antaranya Chili dengan pangsa 16,2 persen, Kanada 15 persen, India 9,5 persen, Ekuador 6,7 persen, serta Norwegia 6,6 persen.
(Fiki Ariyanti)