ECONOMICS

Rupiah Terdepresiasi 4,9 Persen, BI: Masih Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain

Nia Deviyana 22/09/2022 18:46 WIB

Perkembangan nilai tukar yang tetap terjaga ditopang pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik.

Rupiah Terdepresiasi 4,9 Persen, BI: Masih Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan nilai tukar rupiah sampai dengan 21 September 2022 terdepresiasi 4,9% year to date (ytd). Namun, masih lebih baik dibandingkan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya. 

"Seperti India 7,05%, Malaysia 8,51%, dan Thailand 10,07%. Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi," tulis Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dikutip dari laman Bank Indonesia, Kamis (22/9/22).

Perkembangan nilai tukar yang tetap terjaga, lanjut Erwin, ditopang pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik, serta langkah-langkah stabilisasi Bank Indonesia. 

Adapun hari ini, BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 Bps menjadi 4,25%.

Sementara itu, suku bunga Deposit Facility naik 50 Bps menjadi 3,5%, dan suku bunga Lending Facility naik 50 Bps di 5%.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan kenaikan suku bunga sebagai langkah pre-emtive dan forward looking untuk ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti di 3 persen pada 2023. 

"Keputusan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat," katanya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (22/9/2022).

Ini menjadi langkah kedua dari BI dalam menaikkan suku bunga. Sebelumnya, pada RDG Agustus 2022 suku bunga acuan naik untuk pertama kalinya sejak 18 bulan terakhir menjadi 3,75%. Sejak Februari 2021, suku bunga berada di angka 3,5%. (NIA)

SHARE