sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Era Kenaikan Suku Bunga, Bagaimana Dampaknya buat UMKM?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
22/09/2022 17:21 WIB
Meskipun dibayangi kenaikan suku bunga, tren positif pertumbuhan ekonomi dapat menjadi momentum untuk menjaga kinerja sektor UMKM tetap moncer.
Era Kenaikan Suku Bunga, Bagaimana Dampaknya buat UMKM? (Foto: MNC Media)
Era Kenaikan Suku Bunga, Bagaimana Dampaknya buat UMKM? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi global mengalami resesi. Ditandai dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan global yang negatif. Di awal pandemi, Indonesia sempat mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi -5,3% pada triwulan II 2020.

Salah satu sektor yang terpukul pandemi Covid-19 adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sektorn ini berkontribusi besar dalam perekonomian nasional. Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) di tahun 2018 mencapai 61,1% dengan daya serap tenaga kerja menapai 117 juta pekerja atau 97% secara nasional.

Lembaga konsultan McKinsey juga sempat memprediksi UMKM dapat memberikan peningkatan kontribusi terhadap PDB pada 2030 hingga USD140 miliar.

Di tahun yang sama jumlah pelaku UMKM mencapai 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. UMKM tersebut didominasi oleh pelaku usaha mikro yang berjumlah 98,68% dengan daya serap tenaga kerja sekitar 89%.

Dua tahun berselang, menurut laporan Bank Indonesia (BI), rasio penyaluran kredit perbankan ke UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 7,15% pada kuartal I 2022. Angka tersebut meningkat secara tahunan dibanding kuartal 2021 dengan rasio 7,04%. (Lihat tabel di bawah ini.)

Pertumbuhan kredit  UMKM ini mencatat pertumbuhan hingga 15% dengan pembiayaan di sektor usaha mikro, mencatatkan laju yang paling tinggi.

Berdasarkan data BI pada Maret 2022, nilai outstanding kredit UMKM mencapai Rp1.171,8 triliun atau 20,03% dari total kredit yang disalurkan industri perbankan nasional sampai dengan Maret 2022. Kredit skala mikro juga tercatat mencapai Rp394,1 triliun atau 33,63% dari total kredit UMKM. Nilai itu tumbuh 94,7% year-on-year atau tertinggi di antara kelompok kredit usaha lainnya.

Sejak akhir 2021, tren pertumbuhan kredit skala mikro sangat kuat sejalan dengan berbagai program yang dijalankan oleh pemerintah, khususnya terkait dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Demikian pula kredit UMKM skala kecil tercatat tumbuh 27,4%, lebih tinggi dibandingkan dengan 27,2% YoY pada Februari 2022. Di sisi lain, kredit usaha menengah mengalami kontraksi yang lebih dalam menjadi sebesar -28,6% YoY pada Maret 2022.

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement