Bayang-Bayang Kenaikan Suku Bunga
Meski menunjukkan kinerja memuaskan, pertumbuhan UMKM harus dijaga seiring dengan kondisi perekonomian global yang kian lesu. Pasca pengumuman kenaikan suku bunga The Fed, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 Agustus 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 3,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 5%.
Sebelumnya BI memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 4,50%.
Di sektor UMKM, menurut BI pada Agustus 2022 pertumbuhan kredit UMKM mencapai 16,77% yoy didukung oleh segmen kredit mikro dan kecil. Di bulan sebelumnya pertumbuhan kredit UMKM tercatat sebesar 18,08% (yoy) pada Juli 2022. Meskipun masih tergolong tinggi, perlambatan pertumbuhan kredit sebesar 1,31% ini perlu dicermati.
Sementara itu, untuk kredit secara keseluruhan, pertumbuhan kredit juga menyentuh angka 10,62% yoy mayoritas pada sektor ekonomi dengan penurunan suku bunga kredit sebesar 48 basis poin mencapai 8,94%. Angka ini menurun dari angka 10,71% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Selain potensi pelambatan kredit UMKM, juga harus diwaspadai dampaknya terhadap daya beli masyarakat yang bisa saja terdampak akibat kenaikan suku bunga. Orang bisa saja cenderung mengurangi pengeluaran untuk berbelanja di sektor UMKM.
Sebagai informasi, perekonomian Indonesia tumbuh impresif sebesar 5,44% (YoY) pada Triwulan 2 tahun 2022 dan secara triwulanan, ekonomi nasional tumbuh 3,73% (QoQ). Bahkan PDB harga konstan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi yakni sebesar Rp2.924 triliun.
Capaian ini menandakan tren pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat. Di tengah momentum yang sedang membaik ini, menjaga sektor UMKM agar tetap stabil dari dampak guncangan ekonomi global menjadi penting agar sektor ini tak kembali terpuruk seperti saat dihantam pandemi Covid-19. (ADF)