Rute Garuda (GIAA) Bakal Digantikan Pelita Air Service, Komut PAS Buka-bukaan
Terkait isu bakal gantikan rute GIAA, berikut peryataan dari Komut Pelita Air.
IDXChannel - PT Pelita Air Service (PAS) digadang-gadang akan menggantikan rute penerbangan domestik PT Garuda Indonesia Tbk, (GIAA). Pengalihan bisnis itu sejalan dengan opsi pailit yang ditawarkan Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas Garuda Indonesia.
Berdasarkan catatan pemegang saham, langkah ditempuh bila upaya restrukturisasi utang Garuda sebesar Rp 70 triliun terhadap kreditur dan lessor menemui jalan buntu.
Merespon opsi pergantian tersebut, Komisaris Utama PAS, Michael Umbas pun membeberkan persiapan pihaknya. Menurutnya, Pelita Air Service diatur secara ketat melalui regulasi.
Dimana, terdapat sejumlah tahapan yang harus dipenuhi maskapai penerbangan di bawah naungan PT Pertamina (Persero) tersebut. Misalnya, perusahaan sudah mengantongi izin atau Air Operator Certificate (AOC), kemudian melewati audit baik secara operasional dan persiapan oleh pihak terkait.
"Kalau tahapan ini bisa kita lewati, tentu secara bisnis prosesnya pasti sangat memungkinkan untuk kami diposisikan sebagai Airlines pemerintah yang memang berjadwal untuk melengkapi Garuda dan Citilink yang sekarang masih eksis ya, seperti itu," ujar Michael saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (21/10/2021).
Sebelum penunjukan PAS untuk mengambil posisi Garuda, manajemen PAS perlu melihat dan mengukur bisnis prosesnya dari semua sisi. Itu lantaran bisnis aviasi berbeda dengan industri lain.
Hingga saat ini, pemerintah sebagai pemegang saham kedua maskapai penerbangan itu belum melakukan pengalihan. Pasalnya, restrukturisasi utang Garuda masih berjalan hingga saat ini.
"Memang kan, sebelumnya kita juga sudah menyampaikan ya, kalau terkait penunjukan memang belum ada. Kami juga melihat bahwa bisnis aviasi itu bisnis yang harus terukur dan kita perlu melihat secara bisnis prosesnya. Dan itu, harus melalui kajian dan melihat dari semua sisi. Dan itu sudah berjalan untuk yang paling awal dengan mengajukan izin berjadwal dulu. Kan kami melihat juga secara kelayakan baik secara operasional maupun bisnisnya," kata dia.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri mencatat PAS masih melakukan pengurusan sejumlah perizinan penerbangannya. Misalnya, perizinan Badan Usaha Utang Udara Berjadwal hingga proses memasukan Airbus 320 sebagai armada PAS.
Michael juga mencatat, setelah semua perizinan sudah dikantongi manajemen, pihaknya akan melakukan persiapan teknis hingga pembenahan internal, sebelum bisnisnya resmi beroperasi. Tujuannya, agar perusahaan mampu berkompetisi.
"Terutama dari sisi teknis ya, kalau di sisi internal itu kita masih melakukan pembenahan dulu, seperti sebagaimana yang pernah saya sampaikan, karena kami kan penerbangan carter ya, walaupun usianya sudah lama, tapi masuk ke berjadwal perlu ada penyesuaian dan proses itu itu kami butuh waktu lah.
(IND)