ECONOMICS

Sandiaga Harap Pembukaan Bioskop Kembali Gairahkan Industri Film di Indonesia

Advenia Elisabeth/MPI 04/10/2021 11:20 WIB

Uji coba pembukaan bioskop di sejumlah wilayah yang menerapkan PPKM Level 2 dan 3 dapat menggairahkan kembali perekonomian pelaku industri film.

Sandiaga Harap Pembukaan Bioskop Kembali Gairahkan Industri Film di Indonesia (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, berharap uji coba pembukaan bioskop di sejumlah wilayah yang menerapkan PPKM Level 2 dan 3 dapat menggairahkan kembali perekonomian pelaku industri film tanah air. 

Pasalnya, pelaku industri ekonomi kreatif khususnya perfilman mengalami dampak yang signifikan akibat pandemi COVID-19. Padahal selama ini perfilman menjadi subsektor yang cukup menjanjikan dalam memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara. 

Berdasarkan hasil tinjauan Menparekraf pada salah satu bioskop di bilangan Jakarta Timur, yaitu XXI PGC Cililitan, didapati masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan. Seperti menerapkan scan QR code melalui aplikasi PeduliLindungi, menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan dan pengecekan suhu tubuh di pintu masuk bioskop. 

“Bioskop sudah mulai diujicobakan dengan protokol kesehatan serta aplikasi PeduliLindungi. Kita meyakini jika semua pengunjung serta staf menerapkan protokol kesehatan, tentunya bioskop akan semakin banyak yang dibuka. Untuk saat ini sudah ada 1,164 layar yang mulai dibuka dan uji coba ini akan kita lakukan secara bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan,” kata Sandi dalam keterangan resminya, dikutip Senin (4/10/2021). 

Seperti diketahui, saat ini pemerintah tengah melakukan pelonggaran terhadap berbagai aktivitas masyarakat. Salah satunya dengan membuka kembali bioskop yang izin operasionalnya ini sudah dimulai sejak 16 September 2021. 

Tentunya uji coba ini diiringi dengan tahapan evaluasi yang dilakukan secara berkala. Apabila terdapat kebijakan yang bisa dilonggarkan, maka akan dipertimbangkan. 

“Seperti refreshment ini juga kita akan evaluasi, seandainya memang sudah ada persetujuan dari Satgas COVID-19 dan teman-teman dari sisi kesehatan akan kita pertimbangkan untuk dievaluasi,” ujarnya. 

Kemenparekraf sendiri juga turut berupaya mendukung perkembangan industri perfilman khususnya di masa pandemi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang dianggarkan sekitar Rp 266 miliar. 

Program PEN film ini terbagi ke dalam tiga skema, yaitu skema promosi, skema pembelian lisensi, dan skema produksi. 

Skema promosi bertujuan untuk membantu mempromosikan film-film Indonesia terpilih yang akan tayang (film siap tayang). Mas Menteri bilang, skema promosi pada tahun ini diperuntukan untuk 40 film panjang/film layar lebar. 

Kemudian, skema pembelian lisensi. Skema ini, kata dia, untuk memberikan apresiasi bagi pemilik film Indonesia dan meningkatkan ketersediaan film berkualitas. Terakhir, skema produksi diperuntukan bagi komunitas film pendek atau dokumenter daerah. 

Untuk skema promosi sendiri, sudah dibuka pendaftarannya mulai dari 1 - 10 Oktober 2021. Untuk informasi lebih lanjut bisa mengakses penfilm.kemenparekraf.go.id. Sedangkan, skema pembelian lisensi dan skema produksi masih dalam tahap pembahasan.

“Harapannya adalah ini bisa menggerakkan sektor perfilman, dan membuka lapangan kerja kembali seluas-luasnya,” imbuh Sandi. 

(SANDY)

SHARE