ECONOMICS

Satgas Covid-19 Ingatkan Masyarakat Tentang Prokes di Libur Lebaran 2022

Iqbal Dwi Purnama 06/04/2022 12:23 WIB

Peningkatan mobilitas saat memasuki libur panjang menjadi fenomena umum di Indonesia.

Satgas Covid-19 Ingatkan Masyarakat Tentang Prokes di Libur Lebaran 2022

IDXChannel - Peningkatan mobilitas saat memasuki libur panjang menjadi fenomena umum di Indonesia. Pada situasi pandemi Covid-19 ini momentum libur panjang acap kali menjadi gelombang baru atau mutasi virus baru.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid 19, Prof Wiku Adisasmito mengingatkan kepada masyarakat untuk menyikapi momentum libur lebaran tahun ini yang dibarengi oleh dibukanya akses mudik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Namun demikian menurut Prof Wiku jika melihat data kasus di Indonesia yang terus mengalami penurunan belakangan ini, dan penerapan protokol kesehatan ketika melakukan mudi lebaran, maka bukan hal mustahil pasca lebaran ini tidak terjadi gelombang baru.

"Imunitas masyarakat yang tinggi, potensi untuk peningkatan kasus semakin terkendali, artinya potensi itu tidak terjadi peningkatan kasus, selama melaksanakan kita disiplin," kata Prof Wiku dalam Market Review IDXChanel, Rabu (5/4/2022).

Menurut Prof Wiku jika masyarakat mengikuti anjuran perjalanan yang berikan pemerintah, seperti misalnya melakukan vaksinasi booster melakukan testing dan menerapkan protokol kesehatan maka seharusnya tudak menjadi gelombang baru.

"Kalau itu dilakukan semuanya, harusnya tidak terjadi kenaikan kasus," tutur Prof Wiku.

Seperti diketahui pada tahun ini pemerintah memeperolehkan masyarakat untuk melakukan mudik lebaran. Bahkan diperkirakan akan terdapat 79 juta mobilitas masyarakat yang melakukan mudik lebaran.

Adapun pemerintah memberikan syarat untuk melakukan mudik, seperti adalah peserta mudik harus terlebih dahulu mendapatkan vaksinasi booster atau dosis ke tiga.

Kalaupun baru mendapatkan dosis yang kedua, maka masyarakat yang hendak melakukan mudik harus menyertakan hasil test Covid-19, baik rest PCR maupun rapid test Antigen.

"Selama mobilitas dilengkapi boleh protokol kesehatan yang baik, tentunya kasus meningkatnya kan jadi kecil sekali," pungkans Prof Wiku.

(NDA)

SHARE