ECONOMICS

Sederet Jurus Kementerian ESDM Genjot Produksi Migas

Atikah Umiyani 22/09/2024 08:19 WIB

Kementerian ESDM memastikan upaya optimalisasi produksi minyak dan gas (migas) terus dilakukan.

Sederet Jurus Kementerian ESDM Genjot Produksi Migas (foto mnc media)

IDXChannel - Kementerian ESDM memastikan upaya optimalisasi produksi minyak dan gas (migas) terus dilakukan. Mulai dari penerapan teknologi optimalisasi produksi, reaktifasi lapangan atau sumur idle, eksplorasi potensi migas, hingga menyiapkan beberapa kebijakan baru.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, Ariana Soemanto mengatakan, terkait penerapan teknologi optimalisasi produksi, beberapa progres tengah berjalan. 

Pertama, Enhanced Oil Recovery (EOR) Pertamina di Blok Rokan, khususnya lapangan Minas. Untuk tahap awal di Minas area-A ditargetkan mulai injeksi chemical tahun depan.

Sedangkan produksi full scale-nya di Minas area-B sampai area-E rencananya mulai produksi pada 2030. 

"Namun pemerintah minta produksi lebih cepat. Sebagaimana arahan Bapak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar dipercepat paling lambat 2029," kata Ariana dalam keterangan resminya, Minggu (22/9).

Kedua, kerja sama dengan Petrochina di Blok Rokan. Hal tersebut sebagaimana tindak lanjut pertemuan Menteri ESDM dengan pihak China pada rangkaian Indonesia-China Energy Forum (ICEF) ke-7 di Bali awal September 2024. 

"Menindaklajuti pertemuan ICEF dan pembahasan teknis, Pertamina koperatif membuka ruang kerja sama optimalisasi produksi dengan Mitra. Rencananya, di lapangan Minas area-F dijajaki kerja sama operasi (KSO) Pertamina dengan Petrochina," ujar Ariana.

Ketiga, kerja sama dengan Sinopec di lima lapangan potensial Pertamina. Tim teknis sudah evaluasi teknologi ke lapangan di China bulan lalu dan lakukan pembukaan data migas oleh Pertamina ke Sinopec didukung ESDM dan SKK Migas. 

Selanjutnya Tim teknis Sinopec akan turun ke 5 lapangan Pertamina tersebut dalam waktu dekat. Lima lapangan tersebut yaitu Rantau, Jirak, Tanjung, Pamusian, Zulu.

Kementerian ESDM bersama SKK Migas mulai menjajaki kemungkinan kebijakan insentif untuk EOR. 

"Kita mulai rancang bersama antara ESDM dan SKK Migas bagaimana ketentuan teknisnya agar dapat mendorong penerapan EOR lebih atraktif," kata Ariana. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE