Sekolah Tatap Muka, Satgas Covid-19 Sebut Pelaksanaannya Sudah Ekstra Hati-hati
Pemerintah tengah melakukan ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di 610 sekolah. PTM ini akan terus dievaluasi dan dilaksanakan dengan penuh hati-hati
IDXChannel - Pemerintah tengah melakukan ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di 610 sekolah. Kebijakan itu dilakukan di wilayah yang status PPKM nya sudah turun ke level 3.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menegaskan bahwa pembukaan PTM ini akan terus dievaluasi dan dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian.
“Jadi memang kita buka bertahap dan penuh kehati-hatian. Dari hasil evaluasi tadi bahwa simulasi sangat penting. Simulasi sebelum pelaksanaan sangat penting supaya semua siap dan bisa mengidentifikasi potensi-potensi kelemahan atau pelanggaran protokol kesehatan sekita sekolah dibuka,” ungkap Sonny dalam keterangannya, Jumat (3/9/2021)
Sonny pun menegaskan bahwa dalam pembukaan PTM ini harus dipastikan anak aman dari rumah sampai ke sekolah dan kembali ke rumah. “Jadi bukan hanya kita memastikan kesiapan sekolah, tetapi bagaimana memastikan anak itu aman dari rumah sampai ke sekolah dan dari sekolah sampai ke rumah.”
“Nah, makanya persiapan simulasi peran orang tua itu menjadi sangat penting. Karena orang tua di masa pandemi ini harus anaknya sebisa mungkin sebaik mungkin dan kalau misalkan tidak ada fasilitas antar jemput yang disiapkan sekolah atau daerah, maka orang tua harus mengantar anaknya,” paparnya.
Sonny mengatakan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Kemendikbud, persiapan PTM sudah dilakukan di 46 kabupaten kota. “Dan hasilnya bahwa 80% dari sekolah yang ada di 46 kabupaten kota itu udah siap melaksanakan.”
“Lalu dari total 435.650 sekolah di Indonesia itu sudah 36% yang melaksanakan PTM sekarang. Nah yang sudah siap namun belum melaksanakan PTM itu sekitar 15%, lalu yang belum melaksanakan PTM juga masih lebih banyak 63%,” ungkap Sonny.
Lebih lanjut dijelaskan olehnya bahwa dari evaluasi sementara sekolah yang berhasil melaksanakan PTM adalah yang sudah melakukan uji coba dengan baik. “Memang yang berhasil kalau kita belajar dari daerah-daerah yang sudah berani melakukan pembukaan sekolah karena mereka sudah mulai melakukan uji coba dengan baik. Bahkan pembukaan sekolah kan sudah direncanakan sebelumnya pada Mei lalu, tapi kemudian kita mengalami lonjakan kasus.”
“Jadi betul-betul kita harus sangat hati-hati, disatu sisi juga jangan berlebihan karena bagaimanapun juga kalau kita bisa melakukan mitigasi sebaik mungkin maka kita bisa melaksanakan PTM dengnan tingkat penularan yang rendah,” tegasnya. (NDA)