ECONOMICS

Selain Biaya Perumahan, Rokok juga Berperan Sumbang Kemiskinan

Nia Deviyana 15/02/2023 05:30 WIB

Tercatat pada September 2022, penduduk miskin perkotaan naik menjadi 7,53% dari yang sebelumnya 7,50% pada Maret 2022. 

Selain Biaya Perumahan, Rokok juga Berperan Sumbang Kemiskinan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kemiskinan menjadi masalah kompleks bagi tiap negara, tak terkecuali Indonesia. Tercatat pada September 2022, penduduk miskin perkotaan naik menjadi 7,53% dari yang sebelumnya 7,50% pada Maret 2022. 

Hal ini tentu menjadi ironi mengingat pada masa tersebut terjadi momentum pemulihan ekonomi. 

"Ketika pertumbuhan ekonominya relative tinggi, maka dorongan penurunan penduduk miskinnya lebih cepat," ucap Peneliti Center of Macroeconomics and Finance INDEF, Abdul Manap, dalam sebuah diskusi, dikutip Rabu (15/2/2023). 

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2022 menyebutkan, beras dan biaya perumahan menjadi komoditas yang berpengaruh dalam menyusun angka kemiskinan di Indonesia.

Menariknya, rokok masuk ke dalam komoditas tertinggi kedua yang berperan besar dalam terjadinya kemiskinan di Indonesia dengan memagang angka 11,10%.

Manap mengungkap jika dilihat dari distribusinya pada 2022, penyebaran penduduk miskin lebih banyak berada di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Hal itu dikarenakan ketiga daerah tersebut merupakan provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia.

Lalu, secara persentase penduduk provinsinya, terdapat 3 wilayah yang memimpin angka kemiskinan terbesar di Indonesia, yakni Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Manap juga mengungkap selama 2015 sampai 2022 ada provinsi yang mengalami kenaikan persentase penduduk miskin, yaitu Riau, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Maluku Utara.

Guna menjaga serta menekan angka kemiskinan di Indonesia, pemerintah memiliki anggaran perlindungan sosial. Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2022 anggaran perlindungan sosial tersebut naik sebesar 17%.

Berdasarkan data Kementrian Keuangan, terdapat tiga program pemerintah dengan budget terbanyak yang dipakai dari anggaran perlindungan sosial, yakni subsidi sebanyak 65,95%, Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan sebanyak 9,26%, dan Program Keluarga Harapan sebanyak 5,22%. (NIA)

Penulis: Anabela C Zahwa

SHARE