ECONOMICS

Sepanjang 2022, Kemenperin Cetak 88 Startup Teknologi dari IKM 

Advenia Elisabeth/MPI 04/01/2023 16:40 WIB

Pertumbuhan ini meningkat dibandingkan 2021 yang hanya 54 IKM startup.

Sepanjang 2022, Kemenperin Cetak 88 Startup Teknologi dari IKM. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian menumbuhkan sebanyak 88 IKM startup berbasis teknologi sepanjang 2022. 

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita, mengatakan pertumbuhan ini meningkat dibandingkan 2021 yang hanya 54 IKM startup.

"Hingga Desember 2022, kami telah menumbuhkan IKM startup berbasis teknologi melalui program Indonesia Food Innovation (IFI), Startup4Industry, Bali Creative Industry Center (BCIC) dengan program Creative Business Incubator (CBI), serta Inkubator Bisnis Teknologi Alas Kaki yang dilaksanakan oleh Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo," ungkap Reni di Jakarta, Rabu (4/1/2023).
 
Lanjut dia, melalui program Indonesia Food Inovation (IFI), pelaku IKM pangan binaan Ditjen IKMA, CV Nusantara Jaya Food berhasil melakukan inovasi melalui teknologi untuk menjaga kesegaran serta memperpanjang umur simpan produk singkong dan tetap memenuhi standar mutu negara tujuan ekspor. 

Alhasil, produk tersebut dapat diekspor ke Curacao di Kepulauan Karibia dan juga ke beberapa negara di Eropa.
 
Ada pula IKM yang bersinar di program Startup4Industry lantaran dapat memenuhi kebutuhan IKM dalam mengintegrasikan mesin, seperti memodifikasi mesin produksi manual menjadi otomatis, sehingga mampu menciptakan produk baru dengan lebih efisien dan nilai tambah yang lebih tinggi.  

Startup bernama Engineering Solution ini membuat mesin portioning yang terdiri dari dua unit mesin, yaitu unitscrew dan unit conveyor yang dapat mempercepat proses dosing, efisiensi tenaga kerja, otomasi proses produksi, dan mengurangi biaya operasional IKM.
 
“Semakin banyak IKM yang mengaplikasikan teknologi dalam proses produksinya, tentu akan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensinya, sehingga meningkatkan pendapatan dan perekonomian,” tutur Reni.
 
Ia menuturkan bahwa pada 2022, Ditjen IKMA meluncurkan “Startup4industry Mart” sebagai pusat layanan Startup4industry untuk industri dan masyarakat yang mencari solusi atau teknologi dari startup Indonesia. 

Layanan yang dapat diakses melalui www.startup4industry.id ini dapat menjadi rujukan bagi pelaku industri dan masyarakat yang mencari solusi atau layanan teknologi, serta mendokumentasikan track record (profiling) solusi startup tools untuk memasifkan promosi solusi atau layanan yang diberikan oleh startup.
 
Untuk pelatihan bagi pelaku IKM kreatif, Ditjen IKMA memiliki BCIC dengan programnya CBI, yang menjadi inkubator bagi IKM kreatif bidang kriya dan fesyen. Di dalam CBI, peserta dilatih mengembangkan bisnisnya (scalling up). Setelah pelaksanaan coaching terhadap 18 tenant atau wirausaha tahun 2021, Ditjen IKMA mendapatkan adanya peningkatan omset IKM sebesar 2-3 kali lipat.
 
“Ditjen IKMA juga konsisten membantu para pelaku IKM atau startup alas kaki dan produk kulit untuk mengembangkan usahanya dengan memfasilitasi mereka di bidang manajemen dan kompetensi teknis. Sehingga mereka juga dapat lebih mandiri dan menjadi sustainable entrepeneur,” pungkas Reni. (NIA)

SHARE