ECONOMICS

Setahun Covid, Ini Reaksi Menristek Usai Pasien Pertama Diumumkan

Binti Mufarida 02/03/2021 11:00 WIB

Sesaat setelah diumumkan, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) bertindak cepat membentuk tim untuk meneliti virus tersebut.

Setahun Covid, Ini Reaksi Menristek Usai Pasien Pertama Diumumkan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tepat setahun lalu, pasien 01 dan 02 yang terjangkit corona virus 2019 atau covid-19 adalah pertama kalinya diungkap ke publik. Sesaat setelah diumumkan, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) bertindak cepat membentuk tim untuk meneliti virus tersebut.

Bagi Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, setahu lalu merupakan momentum kebangkitan kemandirian riset dan inovasi tanah air. Sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia hampir satu tahun yang lalu, sudah banyak inovasi yang dilahirkan oleh anak bangsa.

“Hari ini memang menandakan 1 tahun pandemi Covid mulai masuk ke Indonesia. Kita ingat sekali kejadian pada waktu Bapak Presiden mengumumkan mulai adanya orang yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia, yang kita kenal dengan kasus 01, 02,” ungkap Bambang dalam dialog 1 Tahun Pandemi Covid-19: Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi, Selasa (2/3/2021).  

Bambang dalam kesempatan itu menceritakan bagaimana Kemenristek BRIN membuat rapat gabungan dengan berbagai pihak dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

“Dan begitu pandemi benar-benar sudah hadir di Indonesia, kami di Kemenristek BRIN pada waktu itu langsung membuat rapat gabungan yang tidak hanya dihadiri oleh tentunya pejabat Kemeristek BRIN tapi kami langsung mengundang semua LPMK yang ada di bawah koordinasi Kemenristek BRIN bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman,” katanya.

Pada waktu melakukan meeting, kata Bambang, yang ada dalam pikiran adalah apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi pandemi.

“Dan untuk mencari jawabannya pun, untuk sekedar keluar dengan usulan juga bukan hal yang mudah. Karena Covid-19 atau SARS-CoV-2, meskipun kita sudah meninggal virus SARS mungkin 10-15 tahun sebelumnya, tetapi SARS-CoV-2 ini adalah jenis virus yang baru sama sekali. Dan belum ketahuan seperti apa apa karakternya dan seperti apa cara untuk menanggulanginya,” katanya.  

“Sehingga praktis di dalam rapat tersebut kita mencoba mengeluarkan apa yang kita tahu, mencoba melakukan apa yang terbaik menurut pemikiran kita pada waktu itu,” ungkap Bambang.

Akhirnya, Bambang mencetuskan kerangka yang akhirnya menjadi Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19. “Dan saya di dalam rapat tersebut langsung dibuat kerangka dari yang akhirnya menjadi Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19,” katanya.

Bagi yang mendalami vaksin seperti Lembaga Eijkman, kata Bambang, dirinya langsung meminta segera dilakukan penelitian mengenai vaksin untuk Covid-19 ini. “Mengingat pandemi jelas ini adalah penyakit menular, yang menjadi masalah adalah bagaimana caranya agar orang tidak mudah tertular.”

“Dan cara satu-satunya agar orang sehat tidak mudah tertular hanya dengan vaksin, itu yang kita tahu. Dan kemudian kita jadikan sebagai salah satu kegiatan utama di dalam Konsorsium,” kata Bambang. (TYO)

SHARE