ECONOMICS

Siapkan Program Pemberdayaan, Risma Tinggalkan Jakarta dan Ngantor di Papua

Widya Michella 05/10/2021 08:52 WIB

Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini saat ini tengah serius dalam menyiapkan program pemberdayaan di Papua.

Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini saat ini tengah serius dalam menyiapkan program pemberdayaan di Papua. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sekertaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Harry Hikmat menyampaikan, Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini saat ini tengah serius dalam menyiapkan program pemberdayaan di Papua

Ia menjelaskan Kemensos telah melaksanakan rapat berkali-kali mengenai Papua. Bahkan menggelar video conference secara virtual dengan berbagai pejabat hingga komunitas mulai dari gubernur, wakil gubernur, bupati, wali kota sampai Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Papua yang sudah sering dilakukan. 

"Jadi sudah lama keterpanggilan ibu (Risma) melihat Papua ini lebih maju, dan beliau (Risma) melihat harus ada upaya untuk Papua bangkit mungkin dari tradisi lama lebih berorientasi kepada menerima bantuan sosial (bansos), jadi mendorong agar memberdayakan potensi yang dimiliki tidak sebatas hanya meminta gitu,"jelas Harry kepada wartawan di Jakarta, Senin,(04/10/2021).

Harry puu menyadari bahwa Papua memiliki beragam potensi sebagai contoh saat ini tengah disiapkan menyamak kulit buaya di Mamberano. Menurutnya banyak kulit buaya yang belum diolah disana sehingga masyarakat didorong agar dapat mengolah kulit tersebut menjadi barang atau menchandise dan dapat meningkatkan pendapatan dari orang papua itu sendiri.

Mensos Risma juga menyiapkan pelatih-pelatih dari Kota Timika yang berkecimpung dalam usaha di bidang pemanfaatan kulit buaya, untuk melatih orang-orang Mamberamo.

"Kita ajak teman-teman Mamberamo, orang-orang muda itu yang sering ibu (Risma) katakan pahlawan ekonomi, dilatih oleh para pengusaha yang biasa mengolah. Dan tidak hanya penyamakan kulit buaya tetapi juga berfikir akses transportasi antarakota, antarkelurahan, antardesa bahkan antarkampung,"ujarnya.

Risma, kata Harry sebelumnya telah melakukan mapping geospasial. Untuk mempermudah pemberian bantuan apa yang diperlukan masyarakat disana. 

"Orang Papua harus belajar bikin perahu sampai kepada dermaga tertentu masuk ke kampung ini harus pake apa roda tiga misalnya. Ini juga bagaimana mereka bisa merakit seperti itu,"ucapnya.

Untuk menyediakan alat-alat transportasi, lanjutnya dengan  mendayagunakan SDM yang ada. Sama seperti yang dilakukan oleh Direktorat Rehabilitasi Sosial termasuk mendayagunakan para penyandang disabilitas. 

"Berbagai aspek itu yang sudah dikaji bahkan sudah ada skenario, planning sampai ke action berapa bulan ke depan itu membutuhkan intensifikasi manajemen terstruktur berencana dan berkelanjutan. Disitulah ibu (Risma) terpanggil untuk lebih banyak menyediakan waktu untuk ke Papua,"ucap Harry.

Pada tahun ini, Risma mulai berkantor di Papua usai melakukan kunjungan dan bertemu dengan tokoh-tokoh gereja dan Pemuda Uncen. Berkantor di Papua pun tidak hanya sehari dua hari tetapi meninggalkan kegiatan di Jakarta yang dihandle pejabat eselon I, serta diwakilkan jika ada masalah rapat terbatas dapat menggunakan bisa video conference. (TIA)

SHARE