ECONOMICS

Simak! Lima Mitos dan Fakta Seputar Covid-19 Varian Omicron

Rizky Pradita Ananda 11/02/2022 20:41 WIB

Omicron yang punya kemampuan penularan sangat cepat langsung mendominasi kasus infeksi Covid-19 di seluruh dunia.

Omicron

IDXChannel - Pertama kali terdeteksi kehadirannya pada November 2021, hanya dalam kurun waktu tiga bulan varian Omicron yang punya kemampuan penularan sangat cepat langsung mendominasi kasus infeksi Covid-19 di seluruh dunia.

Tak terkecuali juga di Indonesia, yang 90 persen kasus positifnya kini sudah didominasi oleh Omicron. Meski sudah menyebar dan meluas begitu cepat di masyarakat, sayangnya ada sebagian masyarakat mungkin masih salah kaprah dan bingung dengan informasi tentang Omicron.

Maka dari itu, merangkum laman akun Instagram resmi Kementerian Kesehatan RI, Jumat (11/2/2022) simak paparan singkat mitos dan fakta seputar Omicron berikut di bawah ini.

1. Keparahan: Mitos yang beredar, Omicron cuma menimbulkan gejala ringan seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan nyeri di tubuh. Faktanya, Omicron yang menyebar dengan cepat memang tak separah varian Delta yang bisa menimbulkan kesakitan parah. Tapi ingat, bagi orang lanjut usia, yang punya penyakit penyerta, dan orang yang belum divaksin Covid-19, Omicron tetap berpotensi fatal, kematian.

2. Efikasi vaksin: Faktanya vaksin Covid-19 dinilai jadi perlindungan terbaik dalam melawan Omicron. Data yang ada memperlihatkan 60 persen pasien positif Omicron di Indonesia yang meninggal dunia adalah orang yang belum divaksin. Hal ini mematahkan mitos kalau vaksin tidak mampu melumpuhkan Omicron.

3. Gejala: Mitos menyebutkan orang yang belum divaksinasi Covid-19 tidak akan mengalami gejala jika terpapar Omicron. Padahal, kenyataannya orang yang belum dapat proteksi dari aksin Covid-19 ini lah yang justru paling rentan tertular Omicron. Pasien Omicron berat di rumah sakit didominasi orang yang belum vaksin.

4. Infeksi: Tahukah Anda, faktanya penyintas Covid-19 tetap bisa kembali terinfeksi Omicron, tapi vaksin lah yang berperan untuk menghindari terjadinya gejala parah hingga berat yang membutuhkan perawatan intensif rumah sakit. Mematahkan mitos di kalangan masyarakat, yang mungkin ada yang percaya kalau Omicron tak mempan dengan orang yang sudah pernah terinfeksi varian virus Covid-19 lain sebelumnya.

5. Pemakaian masker: Pakai masker tidak bisa cegah penularan Omicron? Padahal fakta yang benar adalah pencegahan terbaik dari penularan Omicron adalah dengan disiplin melakukan protokol kesehatan termasuk pastinya yang paling mendasar, yakni selalu memakai masker, mengurangi mobilitas yang tak perlu dan mendapatkan vaksinasi Covid-19. Mask saves lives!

(NDA)

SHARE