ECONOMICS

Spark, Kadin dan Apindo Bersinergi Perkuat Ekosistem Cybersecurity Nasional

Taufan Sukma/IDX Channel 31/10/2022 18:49 WIB

Anomali trafik tertinggi terjadi pada tanggal 10 Desember 2020 dengan jumlah mencapai 7.311.606 anomali.

Spark, Kadin dan Apindo Bersinergi Perkuat Ekosistem Cybersecurity Nasional (foto: MNC Media)

IDXChannel - Di dunia dan kehidupan sehari-hari yang semakin tak terpisahkan dengan layanan digital, potensi risiko keamanan siber (cybersecurity) menjadi salah satu ancaman yang mendesak untuk ditindaklanjuti.

Terlebih dengan semakin massifnya gelombang ekonomi digital di Indonesia, serta perkembangan transformasi digital di berbagai sektor industri, isu cybersecurity semakin penting untuk dijadikan concern bersama bagi semua pihak.

Berdasarkan laporan data anomali traffic Badan Sandi dan Siber Nasional (2021), sepanjang tahun 2020, Indonesia mengalami serangan siber mencapai angka 495,3 juta, atau meningkat 41 persen dari tahun sebelumnya, yaitu di 2019, yang sebesar 290,3 juta.

Anomali trafik tertinggi terjadi pada tanggal 10 Desember 2020 dengan jumlah mencapai 7.311.606 anomali. Bahkan dalam ulasan dari website Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Indonesia menempati peringkat tertinggi kedua di dunia setelah Ukraina untuk kejahatan siber.

Merespon hal tersebut, Spark Indonesia bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menggelar Indonesia Cybersecurity Conference 2022, Rabu (26/10/2022).

Konferensi yang juga didukung oleh Kementerian Investasi tersebut diikuti oleh para pegawai, utusan, perwakilan dan delegasi dari lintas kementerian serta lembaga pemerintah, seperti Kemenkominfo, BSSN, OJK, Bank Indonesia, Kementerian Perdagangan, Kementerian Investasi hingga Kemenko Perekonomian.

Dengan mengangkat tema Building Cyber Resiliency for the Borderless Organization, Indonesia Cybersecurity Conference 2022 turut dihadiri 160 direksi dan komisaris, perwakilan dan delegasi dari pelaku usaha dan perusahaan dari berbagai sektor usaha meliputi industri jasa keuangan, perbankan, asuransi, multifinance hingga sektor manufaktur dan telekomunikasi.

"Bagi kami, ini adalah langkah awal dan acara perdana untuk menyambut masuknya Spark ke Indonesia dengan berkolaborasi bersama Kadin dan Apindo untuk memperkuat ekosistem teknologi dan cybersecurity Indonesia," ujar Country Director Spark Indonesia, Chandra Kusuma, dalam keterangan resminya, Senin (31/10/2022). 

Sebagai informasi, Spark Indonesia merupakan Global Tech Expert Hub yang menghubungkan dan mempertemukan para pakar, praktisi dan profesional di bidang teknologi, termasuk keamanan siber di dunia, dengan para pelaku usaha, kementerian dan lembaga pemerintah di Indonesia yang hendak mengadopsi teknologi dalam upaya perumusan kebijakan terkait teknologi dan transformasi digital internalnya.

“Kami ingin turut serta memperkuat pertumbuhan ekosistem, komunitas dan networking di bidang teknologi di Indonesia. Connecting the people, the experts and the communities in technology area di Indonesia dan belahan dunia lain untuk saling berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan keahlian ke satu sama lain dalam ranah teknologi," tutur Chandra.

Upaya tersebut, menurut Chandra, dilakukan melalui pelaksanaan beragam program pelatihan, capacity building, edukasi dan literasi terkait teknologi, seperti antara lain cybersecurity, blockchain, Internet-of-Things (IoT), sustainable finance hingga open finance dan lain sebagainya.

“Kami memiliki kurang lebih sepuluh ribu anggota kami yang terdiri dari para individu dan perusahaan internasional di lintas negara, mulai dari Asia, Eropa hingga Amerika. Dari negara Singapura, Thailand, Amerika Serikat, Skotlandia hingga Kosta Rika. Anggota kami tersebar di banyak negara," ungkap Chandra.

Kehadiran Spark, disebut Chandra, bermaksud menghubungkan para teknokrat ke berbagai kementerian dan institusi atau lembaga pemerintah di Indonesia seperti Kemenkominfo, BSSN, OJK, Bank Indonesia, termasuk juga sektor swasta maupun BUMN Indonesia.

Langkah tersebut dinilai penting dilakukan untuk membangun kapabilitas dan capacity building dibidang teknologi dalam masing-masing institusi tersebut. 

Selain sebagai penyedia edukasi, training dan literasi teknologi dan informasi, Spark juga menyediakan platform marketplace sekaligus knowledge partner yang dapat membantu ribuan perusahaan swasta, BUMN maupun kementerian dan lembaga pemerintah di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan internalnya terkait teknologi dan digitalisasi.

"Kami dengan senang hati turut berperan serta dalam mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia, termasuk keamanan siber di negara ini. Indonesia sangat penting bagi kami," tegas Chandra. (TSA)

SHARE