ECONOMICS

Sri Mulyani Catat APBN Surplus Rp22,8 Triliun hingga 15 Maret 2024 

Anggie Ariesta 19/03/2024 13:31 WIB

Adapun APBN sampai dengan 15 Maret 2024 mencatatkan surplus senilai Rp22,8 triliun, setara 0,10% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sri Mulyani Catat APBN Surplus Rp22,8 Triliun hingga 15 Maret 2024. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai dengan 15 Maret 2024 dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI hari ini, Selasa (19/3/2024).

Adapun APBN sampai dengan 15 Maret 2024 mencatatkan surplus senilai Rp22,8 triliun, setara 0,10% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Dibandingkan tahun lalu yang surplusnya Rp122,9 triliun, ini penurunan cukup tajam, tapi kita masih cukup surplus sampai dengan 15 Maret. Sehingga terhadap GDP kita masih 0,10%," ungkap Sri Mulyani.

Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan realisasi pendapatan negara hingga 15 Maret 2024 mencapai Rp493,2 triliun. Nilai tersebut setara 17,6% dari target pendapatan 2024 yang dipatok sebesar Rp2.802,3 triliun.

Pendapatan negara tersebut berasal dari penerimaan pajak senilai Rp342,9 triliun, atau 17,2% dari target APBN sebesar Rp2.309,9 triliun. Lalu penerimaan kepabeanan dan cukai senilai Rp56,5 triliun, setara 17,6% dari target sebesar Rp321 triliun.

Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 15 Maret 2024 telah terealisasi senilai Rp93,5 triliun, setara 19,0% dari target PNBP tahun ini sebesar Rp492 triliun.

"Jadi dalam hal ini pendapatan negara hingga 2,5 bulan atau dalam hal ini pelaksanaan APBN tahun 2024 mengalami kontraksi dibandingkan tahun 2023," kata Sri Mulyani.

Untuk Belanja Negara sampai dengan 15 Maret 2024 telah terbelanjakan Rp470,3 triliun atau 14,1% dari belanja negara sudah terealisasi atau tumbuh 18%. Belanja pemerintah pusat dalam hal ini mencapai Rp328,9 triliun atau 13,3%, tumbuh 17% dibandingkan tahun sebelumnya.

Terutama untuk belanja K/L Rp165,4 triliun atau 15,2% tumbuh 24,5%. "Kenaikan cukup tinggi ini terutama karena Pemilu yang terjadi di bulan Februari jadi digunakan untuk pelaksanaan pemilu," ungkap Sri Mulyani.

Untuk Belanja non K/L Rp163,4 triliun atau 11,9% atau 104%. Transfer ke daerah sudah dilaksanakan Rp141,4 triliun atau dalam hal ini 16,5% dari total transfer. Dalam hal ini terjadi kenaikan transfer hingga 20,5% dibandingkan realisasi pertengahan Maret tahun lalu.

Total dari postur APBN kita, keseimbangan primer masih mengalami surplus yaitu Rp132,1 triliun. Ini berarti terjadi penurunan dari surplus keseimbangan primer tahun lalu sampai dengan 15 Maret surplusnya Rp213 triliun.

Terakhir, sampai dengan pertengahan Maret pemerintah telah merealisasikan pembiayaan anggaran sebesar Rp72,5 triliun atau 13,9% dari postur APBN. Masih terdapat SILPA Rp95,3 triliun karena tetap melakukan issue Surat Berharga Negara (SBN).

(NIA)

SHARE