sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

LPEI Buka Suara soal Adanya Dugaan Fraud Rp2,5 Triliun yang Dilaporkan Sri Mulyani

News editor Atikah Umiyani/MPI
19/03/2024 10:31 WIB
LPEI menghormati proses hukum yang berjalan, mematuhi peraturan perundangan yang berlaku, dan siap untuk bekerja sama dengan Kejaksaan Agung.
LPEI Buka Suara soal Adanya Dugaan Fraud Rp2,5 Triliun yang Dilaporkan Sri Mulyani. Foto: MNC Media.
LPEI Buka Suara soal Adanya Dugaan Fraud Rp2,5 Triliun yang Dilaporkan Sri Mulyani. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Riyani Tirtoso buka suara mengenai laporan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Kejaksaan Agung terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi atau fraud yang dilakukan oleh debitur LPEI.

"LPEI sepenuhnya mendukung langkah Menteri Keuangan dan Jaksa Agung untuk melakukan pemeriksaan dan tindakan hukum yang diperlukan terhadap debitur LPEI yang bermasalah secara hukum," jelas Riyani dalam keterangan resminya, Selasa (21/3/2024).

Riyani menambahkan, LPEI menghormati proses hukum yang berjalan, mematuhi peraturan perundangan yang berlaku, dan siap untuk bekerja sama dengan Kejaksaan Agung, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan aparat penegak hukum lainnya dalam penyelesaian kasus debitur bermasalah.

"LPEI senantiasa menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik, berintegrasi dalam menjalankan seluruh aktivitas kegiatan operasi lembaga dan profesional dalam menjalankan mandatnya mendukung ekspor nasional yang berkelanjutan," imbuh dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyambangi Kantor Kejaksaan Agung untuk menyampaikan laporan hasil penelitian kredit-kredit bermasalah di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dari tim terpadu.

Adapun tim terpadu itu terdiri dari LPEI, Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

Bendahara Negara itu menuturkan, Tim terpadu menemukan empat debitur bermasalah yang terindikasi fraud hingga Rp2,5triliun. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement