ECONOMICS

Sri Mulyani Curhat Disindir dan Ditertawakan Pengamat Karena Kebijakan Stimulus di Awal Pandemi

Michelle Natalia 05/08/2022 16:47 WIB

Menkeu Sri Mulyani menyebut kebijakan pemerintah di awal pandemi Covid-19 justru mendapat sindiran dan tertawaan dari pengamat.

Sri Mulyani Curhat Disindir dan Ditertawakan Pengamat Karena Kebijakan Stimulus di Awal Pandemi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencurahkan isi hatinya terkait kebijakan stimulus di awal pandemi. Menurut dia, kebijakan yang dikeluarkan justru menjadi bahan sindirian dan tertawaan pengamat.

Dia bercerita bahwa pada awal 2022, belum ada warga Indonesia yang tertular Covid-19. Namun, kasus positif di China sudah merebak hingga berdampak pada sektor pariwisata Indonesia.

"Saat itu, di Januari 2020, belum ada orang Indonesia yang tertular. Tetapi kan kasusnya di China mulai merebak, dan pemerintah China melarang warganya untuk berwisata ke luar negeri. Ini kan kemudian membuat jumlah turis berkurang," ujar Sri dalam peluncuran buku 'Keeping Indonesia Safe from COVID-19 Pandemic' secara virtual di Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Dia menyebut bahwa Indonesia merupakan salah satu destinasi wisata favorit China. Tetapi, dengan adanya pelarangan tersebut, jumlah turis China ke Indonesia menjadi terpangkas dalam jumlah besar. Seiring pandemi meluas, makin banyak negara yang memberlakukan travel ban

"Ini kemudian memukul sektor pariwisata kita lebih dalam. Karena sektor ini jatuh, untuk first response saya putuskan untuk memberikan sejumlah stimulus mulai dari diskon harga tiket pesawat sampai pembebasan pajak hotel untuk mengompensasikan tidak adanya pemasukan dari turis," ungkap Sri. 

Ternyata, kebijakan stimulus tersebut menuai sindiran dan juga bahan tertawaan dari beberapa pengamat. Tak hanya itu, kritikan bertubi-tubi juga ditujukan kepada Sri. 

"Kebijakan saya waktu itu dinilai mengada-ngada, bahkan saya diketawain sama para pengamat. "Apa ini kok bikin stimulus buat tourism saja?" ucapnya.

Sebenarnya, Sri menyampaikan bahwa sudah ada peringatan terkait keuangan negara dengan awal merebaknya virus Covid-19 di China di tahun 2019, tetapi Menteri Kesehatan kala itu masih menyatakan kondisi Indonesia benar-benar aman.

"End of 2019, itu sudah ada kabarnya di Wuhan. Dan di Desember 2019 itu, Menkes sudah mengatakan prediksi kalau virusnya bakal ke sini. Tapi dia bilang 'belum ada masuk sepertinya sih bu sekarang'. Kayaknya telat saya pikir, cuma alarm sudah bunyi di situ," ujarnya.

Namun, ketika pandemi benar-benar menghantam Indonesia dan bahkan penularannya sangat cepat dan luas, maka respon pertama pemerintah adalah segera mengambil langkah untuk menjaga dan melindungi masyarakat dari dampaknya, khususnya dalam mengamankan jaringan sosial dan juga pembenahan sektor kesehatan. 

"Fokus kita paling pertama adalah respon untuk menjaga masyarakat dari ancaman kesehatan, jaga masyarakat dari ancaman ekonomi dan sosial. Kemudian, baru jaga dunia usaha, mencegah supaya tidak ada bangkrut, dan menjaga stabilitas sistem keuangan," ujar Sri.

(FRI)

SHARE