ECONOMICS

Stok 'Hilang' di Pasar, Pedagang Tak Lagi Jual Beras Bulog

Iqbal Dwi Purnama 06/02/2023 12:24 WIB

Pedagang beras sudah tak lagi berjualan beras Bulog sejak stok beras tersebut kosong di pasar.

Stok 'Hilang' di Pasar, Pedagang Tak Lagi Jual Beras Bulog. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Pedagang beras di kawasan Jakarta Timur dan Pasar Pondok Gede, Bekasi Jawa Barat mengeluhkan sulitnya mendapatkan beras Bulog di pasar Induk Cipinang. Hal itu disebabkan karena beras Bulog di pasar tersebut kosong.

Salah satu Agen Beras di Pasar Pondok Gede, Bekasi Jawa Barat, Mirza mengatakan, saat ini sudah tidak lagi berjualan beras Bulog karena stoknya sudah habis. Toko Mirza juga biasa berbelanja di pasar induk Cipinang, yang menjadi salah satu penyerap langsung beras Bulog di Jakarta.

"Lagi habis (beras Bulog), (sejak) minggu kemarin, (sudah) 3 hari kosong, tapi biasanya segera masuk, tapi enggak tahu masuk apa enggak (stoknya di Cipinang sedikit)," ujar Mirza kepada MNC Portal, Senin (6/2/2023).

Pedagang beras lain yang berada di Lubang Buaya Jakarta Timur, Nita mengatakan, saat ini sudah tidak lagi menjual beras bulog. Karena stoknya kosong di pasar Induk Cipinang pada Minggu (5/2).

"Beras Bulog aku cek barangnya kosong (di pasar Induk Cipinang), tadi aku mau beli, cuma barangnya kosong," kata Nita saat di temui MNC Portal.

Oleh karena itu, saat ini, warung Nita hanya menjual satu jenis beras, dari sebelumnya 3 jenis beras dengan grade mulai dari rendah hingga tinggi. Selain sulitnya mencari stok beras, kenaikan harga beras yang tinggi juga menjadi alasan Nita untuk menjual beras hanya satu jenis.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Komisi IV DPR (31/1) mengungkap, saat ini stok beras dalam negeri minus 1 juta ton.

"Memang di 6 bulan kondisinya mennag kita defisit dari ketersediaan, dari jumlah produksi dibandingkan dengan jumlah konsumsi yang rata-rata 2,5 juta ton, sehingga kalau kita lihat sampai dengan Januari kita masih minus 1 juta ton," ujar Arief.

Menurutnya, BUMN Pangan, terutama Bulog saat ini juga memiliki stok yang tipis. Sehingga kondisi tersebut akan berdampak pada harga beras di pasar yang kemungkinan harga belum bisa turun. Mengikuti tren harga yang naik sejak akhir 2022. 

"BUMN pangan sebagai panjang tangan dari pemerintah hanya memiliki stok beras yang kecil, beras hanya 385.082 ton," pungkasnya.

(FAY)

SHARE