ECONOMICS

Surplus Neraca Dagang Selama 28 Bulan, RI Jadi Negara Top Performer Ekspor

Heri Purnomo 17/10/2022 14:40 WIB

Indonesia berhasil mengembangkan ekspor hingga pasar Internasional selama 28 bulan berturut-turut yang menjadi Indonesia sebagai negara Top performer ekspor.

Surplus Neraca Dagang Selama 28 Bulan, RI Jadi Negara Top Performer Ekspor (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia berhasil mengembangkan ekspor hingga pasar Internasional selama 28 bulan berturut-turut yang menjadi Indonesia sebagai negara Top performer ekspor. 

"Surplus neraca perdagangan yang selama 28 bulan berturut-turut meningkatkan menjadikan AIndonesia menjadi salah satu top permormer ekspor," katanya dalam sambutannya di acara Pembukaan SEO internasional Conference dan Pluncuran Indonesia Water Fund (IWF) di Bali yang dipantau secara virtual, Senin (17/10/2022). 

Dalam paparannya, Luhut mengatakan bahwa hal itu kondisi saat ini perekonomian Indonesia masih dalam keadaan baik. Hal itu terlihat dari adanya pertumbuhan di tingkat konsumsi masyarakat dan kinerja investasi yang masih stabil. 

Selain itu, kondisi inflasi Indonesia saat ini masih dalam angka yang rendah di angka 5,9 persen dibandingkan dengan negara-negara lainnya yang sudah mencapai 10 persen. 

"Meskipun inflasi Indonesia masih moderat dibandingkan negara lain yang bahkan sudah naik 10 persen. Kita masih bisa menahan setelah kenaikan harga BBM, masih 5,9 persen. Kami cukup yakin bahwa kami dapat mempertahankan informasi ini sekitar 6 persen pada akhir tahun ini," katanya. 

Meski demikian, Luhut mengingatkan agar semua pihak tetap waspada mengantisipasi kondisi kedepannya. Menurutnya, tidak ada yang dapat memprediksi kondisi ekonomi kedepannya. 

"Kita beruntung bahwa pada saat ini ekonomi kita masih cukup terkendali baik dari segi inflasi maupun dari segala macamnya, tetapi kita boleh jumawa terhadap ini karena apapun bisa terjadi," katanya. 

"Bahkan tidak ada yang bisa menduga atau memprediksi keadaan ekonomi dalam waktu yang lebih dari 3 bulan saat ini. Oleh karena itu kita semua harus mengamati dengan cermat data-data ini," pungkasnya. 

(SAN)

SHARE