Tak hanya Indonesia, KSP Sebut Negara Lain Atur Tapera Bagi Warganya
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengungkapkan bahwa bukan hanya Indonesia saja yang mengatur mengenai tabungan perumahan rakyat (Tapera),
IDXChannel - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengungkapkan bahwa bukan hanya Indonesia saja yang mengatur mengenai tabungan perumahan rakyat (Tapera). Negara lain pun melakukan hal yang sama.
Menurut Moeldoko, Tapera merupakan bentuk tugas bagi negara untuk memastikan masyarakat dapat mempunyai rumah.
"Masyarakat juga perlu memahami bahwa tentang perumahan ini bukan hanya Indonesia yang mengatur. Pemerintah di berbagai negara juga menjalankan skema seperti ini. Di Malaysia ada, di Singapura ada, di beberapa negara yang lain juga ada. Bahwa ini menurut saya sih tugas negara," kata Moeldoko dalam jumpa pers di Kantor KSP, Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Moeldoko pun menegaskan bahwa Tapera bukan memotong gaji atau iuran, melainkan sebuah tabungan untuk pekerja.
"Jadi saya tekankan Tapera ini bukan potong gaji atau iuran, Tapera ini adalah tabungan," imbuh Moeldoko.
Moeldoko menjelaskan pengambilan tabungan itu dapat dilakukan jika pekerja tersebut telah memasuki usia pensiun.
Sebelumnya, Moeldoko mengatakan bahwa Tapera merupakan perpanjangan dari badan pertimbangan tabungan perumahan (Bapertarum) yang dikhususkan bagi aparatur sipil negara (ASN).
Tapera pun diperluas dan diterapkan untuk pekerja mandiri dan swasta dikarenakan kekhawatiran pemerintah dengan masyarakat Indonesia yang masih banyak belum memiliki rumah.
"Kenapa diperluas karena ada problem backlog, problem backlog yang dihadapi oleh pemerintah sampai dengan saat ini ada 9,9 juta masyarakat Indonesia yang belum memiliki rumah. Ini data dari BPS, bukan ngarang ya," sambung dia.
Tapera, kata Moeldoko, merupakan usaha pemerintah agar masyarakat bisa memiliki rumah di tengah inflasi yang tinggi.
"Untuk itu harus ada upaya keras agar masyarakat akhirnya nanti bisa walaupun terjadi inflasi tetapi masih bisa punya tabungan untuk membangun rumahnya, itu sebenarnya yang dipikirkan," kata Moeldoko.
(NIA)