ECONOMICS

Terima Hibah 5,5 M Yen dari Jepang, KKP Bangun Lima SKPT di Sabang-Saumlaki

Azfar Muhammad 08/04/2022 08:03 WIB

Menteri KKPSakti Wahyu Trenggono memastikan percepatan proyek SKPT yang terlaksana berkat hibah 5,5 miliar yen dari Jepang.

Terima Hibah 5,5 M Yen dari Jepang, KKP Bangun Lima SKPT di Sabang-Saumlaki (Dok.MNC)

IDXChannel — Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono memastikan percepatan penyelesaian pembangunan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di daerah terluar yaitu Sabang, Natuna, Morotai, Moa, dan Saumlaki.

Menteri Trenggono mengungkapkan Pembangunan SKPT di pulau terluar merupakan hasil kerja sama Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan kucuran dana hibah Jepang sebesar 5,5 miliar Yen. 

“Pembangunan keenam SKPT sendiri dilakukan dalam dua tahap, yakni phase 1 dan 2 menggunakan dana hibah dari Pemerintah Jepang sebesar 5,5 miliar Yen. 

karena situasi pandemi Covid-19, terjadi keterlambatan pembangunan lima SKPT di pulau terluar,” kata Menteri Trenggono dalam keterangannya, Jumat (8/4/2022). 

Menurutnya, Sehingga percepatan pembangunan harus dilakukan untuk mendukung peningkatan produktivitas subsektor perikanan tangkap, terlebih KKP segera menerapkan kebijakan penangkapan terukur. 

“Tahun 2020 dan 2021 adalah tahun pandemi, jadi adanya keterlambatan karena harus ada approval dari JICA dan JICA consultant tidak bisa datang ke sini,” tambahnya. 

KKP telah merancang skema pelaksanaan tender guna mendapatkan penyedia jasa konstruksi (kontraktor) pelaksana kegiatan yang berkualitas. Pekerjaan yang direncanakan adalah pembangunan pelabuhan perikanan dan pasar ikan.

“Akhir Juli atau awal Agustus sudah bisa mulai konstruksi fisiknya,” pungkasnya. 

Sementara itu, Chief Representative JICA Indonesia Shigenori Ogawa mengungkapkan pihaknya siap mendukung percepatan penyelesaian pembangunan. Rencananya, proyek strategis ini akan menjadi pembahasan dalam pertemuan pemimpin kedua negara pada rangkaian kegiatan puncak G20 menjelang akhir tahun nanti. 

“Kami mengharapkan proses konstruksi bisa dimulai bulan Agustus, Proyek ini merupakan proyek yang strategis dan simbolis antara dua negara, jadi kemungkinan di pertemuan G20 akan dibahas juga,” terang Ogawa.

(IND)

SHARE