ECONOMICS

Tertinggi, Dana Mengendap DKI Jakarta Tembus Rp15 triliun 

Iqbal Dwi Purnama 05/12/2022 17:06 WIB

Pemda diminta segera melakukan realisasi belanja daerah agar perputaran ekonomi wilayah busa berjalan dengan cepat.

Tertinggi, Dana Mengendap DKI Jakarta Tembus Rp15 triliun (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan, dana mengendap di Provinsi DKI mencapai Rp15 triliun menjelang tutup tahun. Angka tersebut paling tinggi dibandingkan provinsi lainnya.

"Ini yang Provinsi uang yang tersedia per 2 Desember itu ada Rp15 triliun di DKI Jakarta, Jawa Timur ada Rp7,1 triliun, Jawa Barat Rp5,9 triliun," ujar Mendagri Tito Karnavian pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (5/12/2022).

Dana mengendap tertinggi selanjutnya yakni Kalimantan Timur Rp5,7 triliun, Aceh Rp3,8 triliun, Jawa Tengah Rp2,9 triliun, Sumatera Utara Rp2,8 triliun, dan Sumatera Selatan Rp2,2 triliun, Sulawesi Selatan Rp1,8 triliun, Papua Barat Rp1,7 triliun, Kalimantan Barat Rp1,5 triliun, dan daerah lainnya uang mengendap di bawah Rp1,5 triliun.

"Mungkin ini dipersiapkan (uang yang belum terpakai) untuk membayar di akhir tahun, mudah-mudahan untuk membayar proyek kontrak akhir tahun tetapi tolong selisih lebih jangan terlalu banyak," sambungnya.

Tito berharap Pemda segera melakukan realisasi belanja daerah agar perputaran ekonomi di daerah berjalan cepat dan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat.

"Yang harus mendapatkan atensi Papua Barat, ini 87% pendapatan berhasil di target tetapi realisasi belanja 55,10% ini tolong dilihat dalam rapat-rapat dengan stafnya, satu-satu dibedah performanya, yang bisa membelanjakan atau tidak," sambung Tito.

Menurutnya Pemda perlu segera mengakselerasi belanja daerah untuk menunjang daya beli masyarakat. Sebab konsumsi masyarakat menjadi kontribusi yang besar dalam pertumbuhan ekonomi.

"Belanja perlu tinggi agar ada uang beredar di masyarakat, dari APBD selain APBN, kalau uang beredar dari masyarakat, maka daya beli akan tinggi, konsumsi rumah tangga yang Menjadi indikator utama pertumbuhan ekonomi jadi akan tinggi," pungkasnya.

(DES)

SHARE