ECONOMICS

Terungkap! Ini Penyebab Tesla Tidak Jadi Bangun Pabrik di RI

Suparjo Ramalan 19/02/2021 15:18 WIB

Apalagi, dari aspek inovasi, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM) India jauh mengungguli Indonesia.

Terungkap! Ini Penyebab Tesla Tidak Jadi Bangun Pabrik di RI (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla Inc. yang dikabarkan lebih memilih berinvestasi di India daripada Indonesia disebabkan karena ekosistem industri mobil listrik di India lebih siap dibandingkan Indonesia. 

Apalagi, dari aspek inovasi, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM) India jauh mengungguli Indonesia. 

"Hampir pupus harapan Tesla bangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Masalahnya kan ada di ekosistem inovasi di India lebih siap, SDM-nya juga berlimpah untuk IT dan otomotif," ujar Bhima saat dihubungi MNC Portal Indonesia Jumat (19/2/2021).  

Menurut dia, ketertinggalan Indonesia di sektor sumber daya mobil listrik juga dibarengi dengan sistem Incremental Capital Output Ratio (ICOR) atau rasio investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia (output) yang anggap terlalu boros investasi.  

ICOR sendiri mengukur berapa besar investasi yang diperlukan untuk meningkatkan satu unit output atau Produk Domestik Bruto (PDB). 

Menurut Bhima, pada konteks ini Tesla khawatir akan butuh investasi besar, sementara nilai output yang sama. 

"Kemudian masalah utama di Indonesia soal ICOR yang tinggi jadi kendala. Incremental Capital Output Ratio menghitung borosnya investasi di sebuah negara. Tesla kalau buat pabrik di Indonesia khawatir boros butuh investasi terlalu besar dengan output yang sama," papar dia.  

Kendala lain adalah kawasan industri mobil listrik. Indonesia baru mencatatkan pembangunan awal, sementara India sudah menyiapkan jauh jauh hari. Di samping itu, Pemerintah dianggap tidak terlalu meyakinkan manajemen Tesla bahwa potensi ekosistem mobil listrik juga besar.  

"Tesla itu icon mobil listrik jadi brand Tesla akan menarik produsen part otomotif lainnya untuk investasi di Indonesia. Jadi Tesla sangat berbobot ketika memutuskan investasi baru. Ya mungkin pendekatan pemerintah ke Tesla kurang meyakinkan," papar dia.  (Sandy)

SHARE