Tidak Mengedukasi, Sosialisasi Kenaikan Tarif Ojol Dinilai Belum Efektif
Meskipun kenaikan tarif sudah diundur 25 hari dari batas yang sudah ditetapkan, tetapi sosialisasi pemerintah masih sebatas informasi.
IDXChannel - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah, menilai sosialisasi yang dilakukan pemerintah terkait kenaikan tarif ojek online (ojol) masih belum efektif.
Menurutnya, masih banyak stakeholder, baik itu mitra ojol maupun konsumen yang belum paham terkait kenaikan tarif tersebut.
"Menurut saya belum sampai pada tataran untuk dikatakan efektif," kata Trubus dalam program Market Review di IDX Channel, Kamis (25/8/2022).
Dia menuturkan, meskipun kenaikan tarif sudah diundur 25 hari dari batas yang sudah ditetapkan, tetapi sosialisasi pemerintah masih sebatas informasi.
"Harusnya yang namanya sosialisasi itu ada tiga tahap," ungkap Trubus.
Pertama, menurutnya, adalah komunikasi publik. Harus disampaikan secara luas kepada publik dengan instrumen yang ada, medianya bermacam-macam seperti media sosial, televisi, radio, dan lain sebagainya.
Kedua, adalah informasi. Trubus menyebut pemerintah baru sampai tahap menginformasikan bahwa bakal ada kenaikan di zona satu, dua, dan tiga. Namun, belum sampai ke tahap yang ketiga, yaitu mengedukasi kepada masyarakat mengapa tarif harus naik.
"Yang itu (yang ketiga) belum, jadi menurut saya sosialisasinya belum efektif dan belum optimal juga, pada akhirnya masyarakat belum banyak mengetahui," pungkasnya.