ECONOMICS

Tingkatkan Pendapatan, Strategi Mensos Risma dalam Mengakselerasi Penanganan Kemiskinan

Jonathan Simanjuntak/MPI 22/09/2021 07:05 WIB

Secara umum strategi tersebut bertumpu pada dua pilar utama yakni meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran.

Potret kemiskinan di Indonesia

IDXChannel - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini mengungkapkan dua strategi mengakselerasi penanganan kemiskinan. Hal tersebut disampaikannya di hadapan anggota komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

“Secara umum strategi tersebut bertumpu pada dua pilar utama yakni meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran,” kata Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, di Jakarta dikutip Rabu (22/09/2021).

Pada peningkatan pendapatan, pihaknya akan menghidupkan ‘mesin kedua’ perekonomian. Kali ini dengan menargetkan bapak atau ibu pada setiap rumah tangga.

“Untuk menghidupkan ‘mesin kedua’ bisa dilakukan dengan memberikan kesempatan kerja atau meningkatkan kemampuan kewirausahaan,” ujar Risma.

“Dengan demikian, dalam keluarga tersebut pasangan suami istri sama-sama memiliki kegiatan produktif,” sambungnya.

Sementara, nantinya pemerintah akan berfokus pada program untuk mengurangi pengeluaran. Hal tersebut dengan memperhatikan pengeluaran sehari-hari yang menyangkut kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari keluarga miskin dan rentan.

Kemensos nantinya juga akan menghubungkan penerima manfaat yakni pemulung, gelandangan, dan pengemis dengan dunia kerja, melalui peningkatan kewirausahaan sosial. Lainnya, kemensos juga akan mengurangi biaya sekolah serta perawatan kesehatan ibu hamil dan balita, serta mengintervensi keluarga miskin dengan Program Keluarga Harapan (PKH).

“Dalam PKH ada komponen anak sekolah, pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil dan balita,” terangnya.

Risma menambahkan, strategi tersebut disusun dengan latar belakang pemikiran bahwa kebijakan percepatan penanganan kemiskinan tidak bisa berjalan tanpa titik akhir. Oleh sebabnya, untuk mencapai target, kemensos perlu menyiapkan daya ungkit program (laverage).

“Kalau dia sehat dan mampu secara fisik, maka bisa diberikan akses pada dunia kerja maupun dengan meningkatkan kemampuan vokasional,” tutup Risma. (NDA)

SHARE