ECONOMICS

Valuasi Pertamina Ditarget USD100 Miliar, Erick Beber Strateginya ke Jokowi

Suparjo Ramalan 21/09/2021 13:11 WIB

Kementerian BUMN selaku pemegang saham PT Pertamina (Persero) menargetkan valuasi atau nilai pasar perseroan bisa mencapai USD100 miliar atau setara Rp1.419 T.

Valuasi Pertamina Ditarget USD100 Miliar, Erick Beber Strateginya ke Jokowi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian BUMN selaku pemegang saham PT Pertamina (Persero) menargetkan valuasi atau nilai pasar perseroan bisa mencapai USD100 miliar atau setara Rp1.419 triliun. Untuk mencapainya, Menteri BUMN, Erick Thohir, membeberkan beberapa strateginya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia optimis valuasi yang ditetapkan bisa terealisasi. Depan Kepala Negara, Erick menuturkan nilai pasar akan diperolah melalui penjualan dan keuntungan Pertamina Group. Dimana, pada 2024 diproyeksi revenue Pertamina mencapai USD93 miliar atau setara Rp1.323 triliun.

Erick pun menyampaikan langsung proyeksi valuasi tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peresmian pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Selasa, (21/9/2021). 

Untuk profit perusahaan diproyeksi mencapai USD8 miliar atau Rp113 triliun. Sementara, Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) berada di level 21,5 persen.

"Dan ini penting pondasinya terus kita jaga supaya di 2024 kita bisa punya penjualan 93 miliar dolar dan keuntungan 8 miliar dolar sehingga valuasinya 100 miliar dolar AS," ujar Erick. 

Erick juga mengabarkan Pertamina melalui Subholding Upstream sudah menemukan sumber migas baru sebesar 204 juta barel. Temuan itu dinilai kabar yang mengembirakan disaat produksi migas nasional mengalami penurunan. 

Di hulu, kata Erick, pada kuartal II-2021, melalui subholding perseroan mencatatkan keuntungan sebesar USD1 miliar. Sementara, keuntungan petrochemical senilai USD280 juta. Pemegang saham memastikan nilai tersebut terus ditingkatkan. 

"Dan di hulu sendiri itu sekarang kuartal II kemarin di bulan Juni itu untung Rp1 miliar dan ini terus kita lakukan. Yang selama ini juga kilang dan petrochemical menjadi beban kemarin sudah untung 280 juta dolar ini kita akan pastikan subholding ini menjadi pondasi yang kuat untuk pertamina menuju valuasi 100 miliar dolar AS," ungkapnya. (TYO)

SHARE