Wamen BUMN Ungkap Banyak Proyek BUMN Bermasalah

Kementerian BUMN Mengungkapkan banyak proyek Engineering Procurement Construction (EPC) perusahaan pelat merah bermasalah.

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mengungkapkan banyak proyek Engineering Procurement Construction (EPC) perusahaan pelat merah bermasalah. Ini berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kepada Kementerian BUMN. 

Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, sejumlah proyek perseroan mengalami permasalahan desain. Misalnya, tidak rapi, sehingga berpengaruh pada pembangunannya. 

Wamen yang akrab disapa Tiko itu mengaku, masalah EPC terjadi di proyek PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo, PT Pertamina, Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID, dan PT PLN. 

"Saya titip mengenai pengembangan dan project management-nya ya, khususnya mengenai EPC-nya ini. EPC ini tadi saya baru penyerahan laporan keuangan BPK, dan diingatkan oleh BPK, salah satunya adalah banyaknya case terkait EPC BUMN di Pelindo di Pertamina, Inalum, dan PLN," kata Tiko.  

"Banyak sekali project kita yang didesain stage-nya tidak rapi dan akhirnya menurunkan permasalahan di development stage-nya," imbuh dia. 

Dari masalah tersebut, pemegang saham meminta direksi BUMN melakukan pengetatan dari penunjukan kontraktor EPC proyek baik di level perencanaan hingga konstruksi. 

Selain itu, Tiko juga meminta perusahaan menerapkan fleksibilitas kontrak hingga perhitungan anggaran yang baik. 

"Tolong nanti benar-benar siapapun yang ditunjuk sebagai kontraktor sebagai EPC, proses perencanaan dan proses konstruksi yang baik, jangan sampai seperti kasus-kasus di masa lalu yang banyak sekali yang bermasalah, ya EPC kita," tuturnya. 

Menurut dia, perencanaan dan konstruksi yang tidak tepat akan membuat proyek menjadi mangkrak. Ini pun berujung pada perkara hukum. 

"Akhirnya project-nya tertunda dan akhirnya menimbulkan permasalahan hukum. Ini tolong nanti dalam contracting di project management-nya baik secara legal, finansial dan pelaksanaan project-nya dilaksanakan sebaik-baik," ucap Tiko. 

(RNA)