ECONOMICS

Warga Miskin RI Tambah 13 Juta Orang, Ini Kata Anak Buah Sri Mulyani

Rizky Fauzan 30/09/2022 16:13 WIB

Kementerian Keuangan buka suara soal warga miskin Indonesia yang bertambah 13 juta orang berdasarkan ketentuan baru Bank Dunia.

Warga Miskin RI Tambah 13 Juta Orang, Ini Kata Anak Buah Sri Mulyani (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Sebanyak 13 juta orang kelas menengah bawah di Indonesia jatuh miskin. Hal tersebut lantaran ketentuan baru Bank Dunia mengenai hitungan paritas daya beli (purchasing power parities/PPP) atau kemampuan belanja mulai musim gugur 2022. 

Ketentuan ini diumumkan dalam sebuah laporan yang berjudul East Asia and The Pacific Economic Update October 2022.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatawarta mengatakan, pemerintah setiap waktunya pasti selalu mengkaji ulang nilai ambang batas garis kemiskinan sesuai dengan kondisi terbaru.

"Indonesia selalu me-review kembali, jadi bukan hanya karena World Bank. Yang ditetapkan World Bank mungkin jadi faktor untuk menentukan garis kemiskinan di berapa," kata Isa di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (30/9/2022).

Namun, Kementerian Keuangan tidak bisa memutuskan sendiri. Diperlukan koordinasi dengan instansi terkait lain untuk memperkuat data angka kemiskinan terbaru.

"Saat ini belum (ditetapkan), itu akan jadi bahan evaluasi. Tentunya perlu rapat kabinet. Bukan Menteri Keuangan, Menteri Sosial sendiri, perlu di kabinet tetapkan berapa batas kemiskinan," kata Isa.

"Jadi saya yakin itu akan jadi bahan diskusi di kabinet. Kapan itu diputuskan saya tidak tahu. Kalau diputuskan tetap atau berubah, pasti ada review dari data DTKS, karena akan dilihat lagi apakah ada yang belum dimasukan," tambahnya.

Adapun dalam laporan terbarunya, Bank Dunia menentukan angka kemiskinan menggunakan hitungan keseimbangan daya beli, atau purchasing power parities (PPP) 2017. 

Hasilnya, garis kemiskinan ekstrem naik dari USD1,90 per orang per hari (Rp28.870 per orang per hari) menjadi USD2,15 per orang per hari, atau setara Rp32.669 orang per hari (kurs Rp15.195 per dolar AS).

Ketentuan batas untuk kelas penghasilan menengah ke bawah pun naik, dari USD3,20 (Rp48.624) per orang per hari) menjadi USD3,65 (Rp55.461) per orang per hari. Sementara batas penghasilan kelas menengah atas naik dari USD5,50 (Rp83.572) per orang per hari jadi USD6,85 (Rp104.085) per orang per hari.

Dengan perhitungan baru ini, sebanyak 33 juta orang kelas menengah bawah di Asia turun kelas menjadi miskin. Indonesia dan China menjadi negara dengan penurunan kelas menengah terbanyak.

Tercatat ada 13 juta orang kelas menengah bawah di Indonesia turun level menjadi miskin. Sementara, di China sebanyak 18 juta orang kelas menengah bawah turun kelas menjadi miskin.

(FAY)

SHARE