WHO Sebut Mutasi Covid-19 Pengaruhi Efikasi Vaksin, Ini Penjelasannya
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan dari studi World Health Organization (WHO), mutasi Covid-19 mempengaruhi efikasi vaksin.
IDXChannel - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan dari studi World Health Organization (WHO), mutasi Covid-19 mempengaruhi efikasi vaksin.
“Terkait penemuan ini khususnya dampaknya terhadap efektivitas vaksin, WHO berdasarkan berbagai studi yang dilakukan beberapa peneliti menyatakan bahwa beberapa varian memiliki besaran pengaruh yang sedikit hingga sedang terhadap angka efikasi tiap vaksin pada kasus positif dengan varian tertentu,” ungkap Wiku pada Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia per 1 Juni 2021 secara virtual, Selasa (1/5/2021).
WHO menyatakan bahwa varian B117 mempengaruhi efikasi vaksin AstraZeneca. Varian B1351 mempengaruhi efikasi vaksin Moderna, pfizer, AstraZeneca dan Novavax. Sedangkan varian P1 mempengaruhi efikasi Moderna dan pfizer. Dan untuk varian B1617 mempengaruhi efikasi Moderna dan Pfizer.
Namun, perlu diketahui bahwa pengaruh varian terhadap efikasi masih bersifat sementara. “Dan masih bisa berubah tergantung hasil studi lanjutan yang sedang dilakukan. Pada prinsipnya perubahan efikasi beberapa jenis vaksin terjadi karena seluruh vaksin yang dikembangkan dan digunakan saat ini masih menggunakan virus yang belum bermutasi atau original varian dari Wuhan dimana virus Covid-19 pertama kali ditemukan,” katanya.
Namun perlu diketahui bahwa perubahan efikasi vaksin atau kemampuan vaksin dalam mencegah penyakit pada penerima vaksin tidak membuat besar efikasinya turun di bawah 50% dia menjadi ambang batas minimal efikasi yang ditolerir oleh WHO untuk sebuah produk vaksin yang layak. Bahkan beberapa diantaranya masih memiliki efikasi diatas 90%,.
Menurut dia, fakta ini harus dijadikan agar lebih antisipatif terhadap penularan Covid-19. “Perlu ditekankan bahwa fakta ini patut menjadi pengetahuan bagi banyak pihak dan diharapkan bisa menjadi dasar untuk bersikap lebih semakin siaga dan antisipatif terhadap penularan Covid-19, khususnya oleh kasus importasi dengan sumber daya yang ada, bukan untuk menjadikan kita pesimis atau menjadi terlalu panik,” katanya.
“Ingat bahwa setiap permasalahan pasti ada solusi. Selagi kita mau untuk benar-benar konsisten melakukan berbagai upaya preventif yang pada kasus ini tidak bisa hanya mengandalkan satu upaya saja,” lanjut Wiku.
(SANDY)