ECONOMICS

Win-Win Solution agar Pedagang Tanah Abang Tak Lagi Merasa Dirugikan e-Commerce

Wiwie Heryani 10/10/2023 08:45 WIB

Ada beberapa win-win solution agar para pedagang di pasar Tanah Abang atau pedagang offline lainnya tidak lagi merasa dirugikan dengan kehadiran e-commerce.

Win-Win Solution agar Pedagang Tanah Abang Tak Lagi Merasa Dirugikan e-Commerce. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Ada beberapa win-win solution agar para pedagang di pasar Tanah Abang atau para pedagang offline lainnya tidak lagi merasa dirugikan dengan kehadiran platform belanja online.

Perencana Keuangan Bareyn Mochaddin mengatakan, tiga hal ini disarankan untuk dilakukan oleh para pedagang offline dan pemerintah. Sebab, ini demi menghadapi gempuran era digitalisasi yang sekarang terjadi.

“Pertama, inisiatif dari para pedagang sendiri untuk upgrade skill dan pengetahuan agar tidak ketinggalan dengan kondisi terkini dan perubahan yang ada,” katanya kepada MNC Portal Indonesia, Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Solusi selanjutnya yakni dengan peran pemerintah melalui kementerian/lembaga terkait untuk mengadakan pelatihan. Hal ini agar para pedagang offline memiliki keahlian dan pengetahuan tentang kondisi terkini.

“Lalu, dibuat regulasi adanya transfer knowledge dan bimbingan dari perusahaan e-commerce yang menjembatani pedagang offline dengan dunia digital,” ungkap Bareyn.

Ketiga, kata dia, peran organisasi/asosiasi terkait yang berhubungan dengan pedagang untuk membimbing para pedagang menghadapi perubahan.

Sebelumnya, Bareyn menilai sebenarnya para pedagang offline seperti di pasar Tanah Abang masih belum siap menerima perubahan. Padahal, era sekarang perilaku berjualan dan cara belanja masyarakat sudah cenderung berubah.

“Sepertinya, ada dua perubahan yang tidak disadari oleh teman-teman pedagang offline yang berteriak tutup toko online. Pertama, perubahan cara berjualan, dan kedua perubahan cara belanja masyarakat yang berubah,” ujar Bareyn kepada MNC Portal Indonesia, Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Dalam hal ini, jelas Bareyn, ada alasan mengapa para pedagang Pasar Tanah Abang merasa dirugikan dengan kehadiran platform belanja online seperti TikTok Shop, Shopee, maupun Lazada.

Mulai dari karena adanya keterlambatan mengantisipasi perubahan, keengganan menerima perubahan, dan tidak memiliki rencana bisnis, dan analisa apa yang akan terjadi di masa depan. 

“Nah, kelihatannya teman-teman pedagang offline, khususnya yang 'berteriak' untuk menutup toko online/ecommerce ini mengalami tiga hal,” ungkapnya.

(YNA)

SHARE