ECONOMICS

Wisata ke Bali Batal Terima Turis Asing, ASITA Harap Tetap Dilanjutkan

Novie Fauziah 28/06/2021 21:45 WIB

Keputusan pemerintah untuk menunda pembukaan kembali pariwisata di Bali pada Juli 2021 mendatang, membuat sejumlah pelaku wisata ikut terkena imbasnya.

Wisata ke Bali Batal Terima Turis Asing, ASITA Harap Tetap Dilanjutkan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Keputusan pemerintah untuk menunda pembukaan kembali pariwisata di Bali pada Juli 2021 mendatang, membuat sejumlah pelaku wisata ikut terkena imbasnya. Kebijakan ini diambil setelah melihat naiknya kasus Covid-19 di Indonesia yang tembus 20 ribu per hari.

Sekjen DPP Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA), Bahriyansyah Momod, mengatakan terus mengupayakan dan meminta kepada Gubernur, agar mengajukan pembukaan Bali untuk wisatawan domestik dan mancanegara.

"Kami meminta kepada Pak Gubernur mengajukan pembukaan Bali untuk wisatawan domestik, dan asing akhir Juli tetap di jalankan," ujarnya saat dihubungi MNC Portal, Senin (28/6/21).

Ia melanjutkan, hal ini dengan alasan kesiapan dari para pelaku usaha menerima wisatawan. Khusus destinasi yang sudah ditetapkan di daerah yang saat ini menjadi kawasan untuk Work From Bali (WFB).

"Dan kami dapat masukan dari rekan-rekan Bali bahwa Bali masih berstatus aman, dan ada kenaikan Covid bukan di area destinasi, akan tetapi daerah di luar sentuhan wisatawan," terangnya.

Ia melanjutkan, ASITA juga mendorong kebijakan stimulus yang di rencanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dapat segera dijalankan, yakni berkaitan dengan wacana Bali menjadi pilot project wisata Vaksin.

Sementara itu, ASITA akan membuat sistem marketing untuk menarik minat wisatawan, yakni dilakukan menggunakan digital. Hal ini sekaligus mendorong menggunakan platform yang sudah di gagas oleh kemenpar yang merunjuk pada InfrastructurePerformance, Database Performance, dan Application Performance (ASYST).

Lebih lanjut, kata Bahriyansyah, hal ini cukup baik membantu mendorong seluruh stakeholder memasarkan di satu pintu, dan pengawasan dapat terjaga termasuk review dan menentukan langkah kebijakan ke depan.

"Ini usulan kami ASITA dan stake holder mitra kami, baik dari transport akomodasi rental dan lain-lainnya di Indonesia, terkhusus Bali," terangnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan terus mempersiapkan, dan mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Sebab pandemi telah membuat Bali menjadi sepi, dan mengusahaka agar wisawatan dapat kembali datang ke Bali.

Selain itu, dibukanya Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) atau Travel Corridor Arrangement (TCA) pada bulan Juli 2021 masih menunggu kepastian. Mengingat lonjakan Covid-19 masih dalam keadaan belum aman.

"Kita harus terus mempersiapkan terutama dari segi end to end CHSE," katanya dalam Weekly Press Briefing melalui virtual Senin, (28/6/2021).

Di samping itu, Gubernur Bali I Wayan Koster berharap rencana pembukaan kunjungan wisatawan mancanegara atau TCA tetap berjalan sesuai target, yaitu pada akhir Juli 2021 yang akan datang.

"Saya sebagai gubernur sangat berharap, jadwal dapat kita penuhi. Kita laksanakan pada akhir Juli nanti," pungkasnya. (TYO)

SHARE