WTO Ungkap Faktor Pertumbuhan Perdagangan Global Tahun Ini dalam WEF 2023
WTO membeberkan sejumlah faktor pendorong pertumbuhan perdagangan global tahun ini dalam World Economic Forum (WEF) 2023 di Davos, Swiss.
IDXChannel - Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) membeberkan sejumlah faktor pendorong pertumbuhan perdagangan global tahun ini. Hal itu disampaikan General Director WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, dalam World Economic Forum (WEF) 2023 di Davos, Swiss.
Dia mengatakan penguatan hubungan internasional atau multilateralisme menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan perdagangan. “Kita harus memperkuat kerja sama, dan melihat aspek perdagangan mana saja yang sedang tumbuh,” kata Okonjo-Iweala dalam diskusi panel bertajuk ‘Relaunching Trade, Growth, and Investment’, Selasa (17/1/2023).
Dengan upaya tersebut, ia optimistis perdagangan dapat tumbuh dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi global. Terutama di tengah bayang-bayang resesi.
Selain itu, setiap negara diimbau untuk dapat memanfaatkan peluang dari rantai pasok yang dimiliki. Desentralisasi dan diversifikasi rantai pasok turut menjadi kunci pertumbuhan perdagangan masing-masing negara.
“Libatkan seluruh aspek yang berada pada rantai nilai global. Itu adalah cara untuk menumbuhkan ekonomi, menumbuhkan perdagangan dan dunia,” ujar dia.
Okonjo-Iweala menambahkan, yang menjadi masa depan perdagangan global yakni, sektor jasa, sektor digital, dan sektor keberlanjutan, khususnya dalam hal dekarbonisasi. Menurutnya, ketiganya harus berjalan secara inklusif.
Dalam kesempatan yang sama, CEO BlackRock Inc, Laurence D. Fink menyebut sektor swasta akan turut berperan penting dalam pertumbuhan perdagangan global. Menurut Laurence, pemerintahan masing-masing negara akan bekerja sama dengan pelaku usaha dalam menghadapi ancaman resesi dan memulihkan kembali ekonomi.
Dia memperkirakan sektor swasta akan berperan lebih besar dalam pembangunan infrastruktur dan teknologi dekarbonisasi pada tahun ini.
“Saya percaya ada kebutuhan yang lebih besar bagi pemerintah untuk bekerja sama dengan sektor swasta, terutama dalam infrastruktur dan dekarbonisasi,” kata Laurence.
(FRI)