IDXChannel – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yakinkan investor bahwa ekonomi Indonesia masih akan tumbuh dan kuat dalam sambutannya di sesi panel Indonesia Economic Outlook 2023 yang dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian Paviliun Indonesia (Indonesia Pavilion) di Davos, Swiss pada siang waktu setempat (17/1).
Seperti dikutip dari keterangan pers Kementerian Investasi, dalam pidatonya Menteri Bahlil juga menyampaikan bahwa meskipun di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mencapai 5,72% di kuartal ketiga tahun 2022 lalu dan inflasi terjaga di bawah 6%. Oleh karena itu, Bahlil mengundang investor ke Indonesia untuk datang membawa teknologi, modal, dan sebagian pasar.
"Meskipun kita bukan negara maju, namun bukan berarti kita ketinggalan untuk mendesain pertumbuhan ekonomi bangsa. Saat ini kita dorong hilirisasi sebagai suatu cara bagaimana mengelola sumber daya alam yang berorientasi pada SDGs (Sustainable Development Goals). Bukan hanya tentang lingkungan, tapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat, penciptaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi,” tegas Bahlil.
Di hadapan lebih dari 50 peserta diskusi dari berbagai negara, Bahlil juga menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia mengangkat tema hilirisasi yang berorientasi pada lingkungan, serta memfokuskan investasi untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Turut memberikan pidato kunci pada sesi Indonesia Economic Outlook 2023 ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan mengenai kekuatan Indonesia dalam memulihkan ekonomi pascapandemi adalah karena Indonesia mampu tetap menyeimbangkan aspek kesehatan tanpa mengorbankan aspek ekonomi. Luhut juga menambahkan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global dan perlambatan ekonomi, Indonesia akan tetap tumbuh kuat dan pesat di tahun 2023. Jika Indonesia mampu menjaga kondisi ini 10 tahun mendatang, maka negara ini akan mampu mengatasi middle income trap.