ECOTAINMENT

Barang Bawaan dari Luar Negeri Kini Dibatasi, Ini Respons Sandiaga

Wiwie Heryani 14/03/2024 14:35 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno menilai keputusan tersebut sudah menjadi kebijakan dari maskapai penerbangan.

Barang Bawaan dari Luar Negeri Kini Dibatasi, Ini Respons Sandiaga. (Foto Wiwie/MPI)

IDXChannel - Keputusan Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan yang resmi memberlakukan pembatasan jumlah barang bawaan bagi para penumpang dari luar negeri banyak mendapat banyak menuai pro dan kontra.

Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai keputusan tersebut sudah menjadi kebijakan dari maskapai penerbangan. Tujuannya agar wisatawan membawa oleh-oleh tidak melebihi kapasitas.

“Kita ingin memastikan bahwa keberpihakan kepada produk-produk Bangga Buatan Indonesia ini menjadi prioritas dari masyarakat Indonesia,” ujar Sandiaga saat jumpa pers di kantor Kominfo, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Selain itu, kebijakan tersebut semata-mata dibuat agar masyarakat Indonesia pada akhirnya bisa bangga terhadap produk lokal dibanding harus jauh-jauh membelinya dari luar negeri.

“Namun juga bagi wisatawan Indonesia yang ke luar negeri, kadang-kadang kan bawa oleh-oleh, nah kita imbau untuk dibatasi. Karena ini juga bagian daripada kebijakan dari maskapai penerbangan,” sambungnya. 

Terlebih, kata Sandiaga, banyak oleh-oleh dari luar negeri yang justru sudah dijual di Indonesia. Khususnya bagi masyarakat yang berwisata religi ke negara-negara kawasan Timur Tengah. 

“Sehingga ingin kita sampaikan bahwa seandainya jika mesti bawa oleh-oleh, ya beli oleh-olehnya di Indonesia saja. Apalagi kalau yang datang ke Timur Tengah untuk berwisata religi, ternyata oleh-olehnya ada juga di Indonesia, di Tanah Abang,” tuturnya.

Berkaca dari kasus ini, Sandiaga lantas memastikan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi kepada Kementerian Perdagangan untuk terus menggencarkan gerakan cinta produk lokal.

Mengingat, salah satu sumber ekonomi Indonesia adalah dari hasil penjualan produk-produk dalam negeri itu sendiri. 

“Jadi, buat kami, kami sepakat dengan Kementerian Perdagangan, mendorong gerakan nasional bangga buatan Indonesia, baru saja kita luncurkan mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri, dan yang terpenting juga agar mereka juga mulai berwisata di Indonesia saja,” jelasnya. 

“Jadi, itu imbauan kita, karena ekonomi kita ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga kita, kalau kita lebih banyak ke luar negeri, maka akan ada defisit,” pungkasnya.

(YNA)

SHARE