INSPIRATOR

Jarang Terekspos, Ini Sederet Fakta Anak Dono Warkop DKI yang Sukses S3 di Swiss

Tim IDXChannel 04/08/2022 17:22 WIB

Di balik semua sikap konyol yang ditunjukkan, Dono adalah seorang dosen dan memiliki anak yang menempuh pendidikan tinggi di luar negeri.

Jarang Terekspos, Ini Sederet Fakta Anak Dono Warkop DKI yang Sukses S3 di Swiss (Foto: Ist)

IDXChannel - Sosok Dono warkop DKI masih membekas di ingatan masyarakat. Bahkan, film yang dibintangi oleh pelawak terkenal ini masih diputar di televisi.

Memiliki nama asli Wahyu Sardono, ia tutup usia pada 2001 silam akibat kanker paru-paru. Di balik semua sikap konyol yang ditunjukkan, Dono adalah seorang dosen.

Namun, siapa yang menyangka bahwa pelawak kelahiran Klaten ini merupakan sosok yang berpendidikan. Ia bahkan pernah bekerja sebagai Dosen Sosiologi, dari Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Indonesia.

Tak hanya itu, anak-anaknya pun juga sangat memperhatikan pendidikannya, salah satunya anak kedua  Dono, yakni Damar Canggih Wicaksono atau yang lebih akrab disapa Damar.

Damar diketahui menjalani pendidikannya di Doktoral di Swiss. Jurusan yang diambil pun tidak main-main yaitu Teknik Nuklir. Dilansir dari laman ETH Zurich, ia menerima gelar doktor pada Februari 2018 silam. 

Dibalik perjuangannya menempuh pendidikan sampai tingkat doktor, Damar pernah diremehkan oleh sang ayah, hal tersebut diketahui oleh Indro warkop sahabat dono. Sebelum meninggal, Dono sempat menganggap anak tertuanya tidak bisa memegang para adiknya karena perbandingan usia yang berjauhan, yakni 6 tahun. 

Namun nyatanya  hal itu berbeda dengan hasil yang dicapai. Ketiga putra Dono peduli terhadap dunia pendidikan. Tak hanya Damar yang mampu menempuh pendidikan di Swiss. 

Kakaknya Andika Aria Sena merupakan lulusan Broadcast UI, sementara bungsu Satrio Sarwo Trengginas juga sudah menyelesaikan pendidikan S1 Bahasa Belanda di universitas yang sama saat sang ayah mengajar.

Saat remaja, anak-anak dono sudah menjadi yatim piatu dan dirawat oleh sang nenek, serta mendapat dukungan dari paman dan bibi. Ibunya Titi Kusumawardhani atau yang lebih dikenal dengan Didiet meninggal pada 14 Agustus 1999 akibat kanker payudara, lalu dua tahun setelahnya, Dono meninggal tepatnya pada 30 September 2001 di usia 50 tahun akibat kanker paru-paru yang dideritanya. 

Julukan kutu buku pun melekat pada sosok Damar. Bercita-cita menjadi peneliti, ia diterima di Universitas Gadjah Mada S1 di bidang Teknik Nuklir dan mampu diselesaikannya pada tahun 2009. 

Pada 2010 ia berkesempatan menempuh S2 di Federal Institute of Technology (ETHZ) dan di Lausanne (EPFL) Swiss. Damar melanjutkan studi doktoralnya dan mendapatkan gelar doktor di bidang teknik nuklir pada tahun 2018 silam. 

Tak hanya itu, Damar juga beberapa kali berkontribusi sebagai pembicara dalam konferensi International Topical Meeting on Nuclear Reactor Thermal Hydraulics (NURETH-16), di Chicago, Illinois, Amerika di tahun 2015 ini.
 
Usai menempuh pendidikan S3, Damar ternyata ingin meneruskan jejak ayahnya sebagai seorang dosen. Dunia pendidikan tampaknya lebih menarik perhatiannya daripada dunia hiburan. 

Dan pada 2019, Damar dikabarkan telah menikah dengan  Gadis yang mampu mencuri hati Damar diketahui bernama Fauziah. Hal tersebut diungkap pada tahun 2018 silam, melalui akun instagram Indro Warkop terlihat Damar tengah berkunjung kepada sahabat mendiang ayahnya. Tak sendiri, Damar pun mengajak tambatan hatinya. (DES)

Penulis: Ridho Hatmanto

SHARE