IDXChannel – Fakta kereta cepat Indonesia merupakan hal yang menarik untuk disimak. Pasalnya, terdapat pengerjaan kereta cepat yang mengalami pembengkakan biaya konstruksi atau cost overrun, yakni kereta cepat Jakarta-Bandung.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 79,9%. Namun, biaya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) membengkak hingga triliunan rupiah. Adapun proyek ini termasuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024.
Lantas, seperti apa fakta kereta cepat Indonesia? Simak penjelasan yang kami himpun dari ulasan berikut ini.
Fakta Kereta Cepat Indonesia
1. Biaya Proyek KCJB Bengkak Hingga Rp16,8 Triliun
Biaya proyek KCJB ini bengkak hingga USD1,176 miliar atau setara Rp16,8 triliun. Nilai ini pun lebih kecil dari perkiraan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Juru Bicara Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Eri Satriana mengatakan, nilai cost overrun tersebut adalah hasil reviu berdasarkan permintaan Kementerian BUMN. Proses reviu dilakukan sejak Desember 2021 lalu.
2. Penyebab Biaya Proyek KCJB Bengkak
Juru Bicara BPKP Eri Satriana tidak mengelak bahwa ada potensi penambahan cost overrun KCJB sebesar Rp2,3 triliun. Pembengkakan ini berasal dari pajak dan pengadaan lahan. Adapun metode yang digunakan BPKP dalam perhitungan cost overrun dengan melakukan reviu dokumen atas asersi yang disampaikan Kementerian BUMN melalui wawancara dan pengamatan yang dilakukan di lapangan.
Untuk metode penghitungannya, BPKP melakukan cost overrun untuk biaya pembangunan saja, sedangkan biaya operasional setelah kereta cepat beroperasi nantinya tidak termasuk dalam biaya cost overrun.